Kasus DBD di Kota Cimahi Terus Meningkat, Dinkes Catat Hingga Mei 2020 Ada 380 Kasus

Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi lantaran kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kota Cimahi.

Kasus DBD di Kota Cimahi Terus Meningkat, Dinkes Catat Hingga Mei 2020 Ada 380 Kasus
Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi lantaran kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kota Cimahi./ilustrasi

INILAHKORAN, Cimahi - Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Cimahi terus mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi lantaran kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kota Cimahi.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mencatat, hingga Mei 2022 sudah ada 380 orang warga Kota Cimahi yang terkena DBD dan tersebar di kelurahan Kota Cimahi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, peningkatan kasus DBD di Kota Cimahi terjadi lantaran kurangnya kesadaran masyarakat di Kota Cimahi menjaga lingkungan.

Pasalnya, di tengah intensitas curah hujan yang terjadi bisa menyebabkan genangan air, yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

"Kesadaran masyarakat untuk melakukan 3M, mengubur barang bekas, menguras bak air, serta menutup tempat penampungan air, masih sangat minim. Sebab, ditengah hujan seperti ini potensi penyebaran DBD akan meningkat," katanya kepada wartawan, Selasa 20 September 2022.

Ia menilai, angka penyebaran DBD di kota Cimahi masih terhitung tinggi. Oleh karenanya, guna mengurangi tingkat penyebaran DBD harus diawali dari kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan rumahnya.

"Jadi kalau melihat potensi peningkatan DBD di Kota Cimahi, hujan bukan faktor utamanya. Namun kesadaran masyarakat mengenai membersihkan sampah, yang bisa menyebabkan genangan air yang minim membuat tingkat penyebaran DBD terus meningkat," bebernya.

Ia menyebut, berdasarkan data BPS dalam tahun 2021 terdapat 20 warga Cimahi meninggal akibat demam berdarah.

"Kemudian, ditambah data terakhir Dinkes, terdapat peningkatan kasus  pada tahun 2022 bulan Juni 68 kasus, Juli tercatat 36 kasus, Agustus 42 kasus," sebutnya.

Ditinjau dari data BPS tersebut, ia mengimbau agar masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD.

"Karena curah hujan yang tak menentu, ditambah kesadaran masyarakat yang minim tentang kebersihan, menjadi potensi besar perkembangbiakan nyamuk," ujarnya. *** (agus satia negara).


Editor : JakaPermana