Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat di Kota Cimahi, Dikdik Pesan Hal Ini

Meningkatnya angka kasus kekerasan terhadap kaum perempuan di Kota Cimahi menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.

Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat di Kota Cimahi, Dikdik Pesan Hal Ini
INILAHKORAN, Cimahi - Meningkatnya angka kasus kekerasan terhadap kaum perempuan di Kota Cimahi menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.
Pasalnya, berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi, selama tiga tahun terakhir terdapat kenaikan angka pelaporan kekerasan terhadap perempuan. Pada 2020 berjumlah 15, pada 2021 berjumlah 26, pada 2022 berjumlah 35.
"Kekerasan terhadap perempuan telah berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia. Demikian pula yang terjadi di indonesia. Oleh karenanya, sangat penting bagi kita untuk melindungi kaum perempuan," ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dikdik S Nugrahawan kepada wartawan.
Ia menyebut, bentuk kekerasan yang kerap dialami perempuan itu beragam, mulai dari kekerasan fisik, kekerasan emosional atau psikologis, kekerasan seksual, pelecehan seksual, pemukulan dan perkawinan paksa.
"Termasuk, dengan perceraian secara sepihak tanpa mempertimbangkan keadilan bagi istri dan anak, serta bentuk kesewenangan lainnya," sebutnya.
Menurutnya, akar permasalahan dari adanya kekerasan terhadap perempuan itu dari pola pikir masyarakat yang belum menjunjung tinggi kesetaraan.
"Jadi perlindungan yang menyeluruh terhadap kaum harus diwujudkan. Sebab, perempuan berdaya dan terlindungi merupakan modal bangsa untuk menjadi negara yang maju," bebernya.
Lebih lanjut ia menuturkan, kasus kekerasan terhadap kaum perempuan kerap dianggap berkaitan dengan faktor pribadi saja. Padahal, tindakan kekerasan tersebut nyatanya bisa memberikan dampak buruk bagi korban itu sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.  
"Oleh karenanya, perlu membangun sikap saling menghargai antara laki-laki dan perempuan dengan harapan akan terhindar dari perilaku yang mengarah pada kekerasan seksual, karena menganggap bahwa setiap orang memiliki hak untuk dilindungi dan dihormati," terangnya.
Makanya, sambung dia, dalam momentum peringatan Hari Ibu kemarin pihaknya mengingatkan akan pentingnya keterlibatan kaum perempuan, mulai dari perjuangannya dalam membentuk dan membangun bangsa indonesia.
"Ibu yang hebat dan perempuan yang cerdas adalah penentu kualitas masyarakat. Ibu sebagai sekolah bagi anak-anaknya serta kekuatan bagi suaminya, sehingga membuat seorang ibu harus cerdas," pungkasnya.*** (agus satia negara)


Editor : Ahmad Sayuti