Kasus Melonjak, RSUD Bandung Kiwari Tambah Ruang Pasien DBD

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari menyiapkan ruangan dan sumber daya tambahan, untuk mengantisipasi lonjakan pasien demam berdarah dengeu (DBD) setelah mengalami peningkatan dalam enam bulan terakhir.

Kasus Melonjak, RSUD Bandung Kiwari Tambah Ruang Pasien DBD
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari menyiapkan ruangan dan sumber daya tambahan, untuk mengantisipasi lonjakan pasien demam berdarah dengeu (DBD) setelah mengalami peningkatan dalam enam bulan terakhir./ilustrasi

INILAHKORAN, Bandung - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari menyiapkan ruangan dan sumber daya tambahan, untuk mengantisipasi lonjakan pasien demam berdarah dengeu (DBD) setelah mengalami peningkatan dalam enam bulan terakhir.

"Antisipasi di rumah sakit, saya harus alokasi ruangan, SDM. Mungkin ada ruangan disiapkan untuk membantu bila terjaid lonjakan di bulan ini, dan bulan depan," kata Direktur RS Bandung Kiwari Yorisa Sativa, Sabtu 22 Maret 2024.

Ia menyebut  bahwa, pasien DBD yang datang ke instalasi gawat darurat (IGD) relatif sudah dalam kondisi lemas, panas dan sudah berlangsung beberapa hari. Setelah dicek laboratorium kondisi trombosit diketahui turun.

Baca Juga : Jasamarga RO3 Pastikan Ruas Tol Siap Layani Arus Mudik dan Balik Lebaran

"Yang awalnya disangka panas biasa, kok enggak turun-turun.  Datang ke rumah sakit di lab trombosit turun. Jadi ya banyak enggak kembali ke rumah, dan di rumah sakit," ucapnya.

Dikarenakannya, penanganan terhadap pasien harus dilakukan cepat khususnya pasien DBD. Penanganan tersebut dilakukan agar antrean tidak berlangsung panjang.

"Yang jadi kendala, kalau ruangan penuh hampir sepertiga rujukan rumah sakit lain yang (datang ke RSUD Bandung Kiwari) penuh tidak bisa ditangani," ujar dia.

Baca Juga : Besaran Zakat Fitrah Tahun 2024 Diumumkan, Baznas Kota Cimahi: Rp 40 Ribu atau Setara 2,5 Kg Beras 

Sejauh ini, Yorisa menuturkan belum terdapat pasien lagi yang dirujuk dari rumah sakit lain ke RSUD Bandung Kiwari. Pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk dilakukan intervensi di hulu agar tidak terjadi peningkatan di hilir.

Halaman :


Editor : JakaPermana