Keindahan Adab Malam Pertama Pasutri dalam Islam

Seperti kita ketahui, dalam Islam tidak mengenal istilah pacaran. Pendekatan-pendekatan yang di lakukan dalan membina sebuah mahligai rumah tangga adalah dengan cara khitbah yang melibatkan orang ketiga.

Keindahan Adab Malam Pertama Pasutri dalam Islam
Ilustrasi/Net

"Saya menikah ketika masih menjadi hamba sahaya, lalu saya mengundang sekelompok sahabat Rasulullah sholallahu alaihi wasallam di antaranya ada Ibnu Masud dan Abu Dzar juga Hudzaifah. Abu Said berkata: "Lalu dibacakan iqamat untuk salat. Abu Dzar kemudian berangkat untuk maju ke depan, para sahabat lainnya kemudian berkata: "Kamu juga ikut". Abu Said berkata: "Apakah harus demikian?" Mereka menjawab: "Ya". Aku lalu maju ke depan sedangkan saya saat itu masih seorang budak belian. Mereka mengajariku dan mereka berkata: "Apabila kamu hendak menggauli istri kamu (baru pengantin), salatlah terlebih dahulu dua rakaat, kemudian berdoalah kepada Allah untuk kebaikan apa yang telah kamu gauli, juga berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya dan kejahatan diri kamu juga diri keluargamu." (HR. Ibn Abi Syaibah dengan sanad Sahih).

4. Memakai wewangian dan penyegar mulut. Berdasarkan hadis Syuraih bin Hani berikut:

"Saya pernah bertanya kepada Siti Aisyah, dengan apa Rasulullah sholallahu alaihi wasallam memulai sebelum beliau menggauli istri-istrinya?" Siti AIsyah berkata: "Dengan siwak (pembersih mulut dan gigi)" (HR. Muslim).

Baca Juga : Kisah Romantis Janji Cinta Bertemu di Surga

5. Menyebut nama Allah dan berdoa dengan doa Jimak berikut ini sebelum anda menggaulinya:

"Ibnu Abbas berkata, Rasulullah sholallahu alaihi wasallam bersabda: "Apabila seseorang membaca doa berikut ini sebelum menggauli istrinya: "bismillah allahumma jannibnis syaithan wa jannibis syaithan ma razaqtana" (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah setan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang akan Engkau rizkikan kepada kami (anak, keturunan), kemudian dari hubungan tersebut ditakdirkan menghasilkan seorang anak, maka ia tidak akan diganggu oleh setan selamanya." (HR. Bukhari Muslim). [tiraikamar]

Halaman :


Editor : Bsafaat