Kota Bandung Wacanakan Perpanjang Darurat Tanggap Penanganan Sampah Hingga Akhir 2023 

Sekretaris Daerah (Sekda)  Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mewacanakan memperpanjang darurat tanggap penanganan sampah hingga akhir tahun ini. 

Kota Bandung Wacanakan Perpanjang Darurat Tanggap Penanganan Sampah Hingga Akhir 2023 
Sekretaris Daerah (Sekda)  Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mewacanakan memperpanjang darurat tanggap penanganan sampah hingga akhir tahun ini. /Yogo Triastopo

INILAHKORAN, Bandung - Sekretaris Daerah (Sekda)  Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mewacanakan memperpanjang darurat tanggap penanganan sampah hingga akhir tahun ini. 

Saat ini Pemkot Bandung tengah menanti kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait hal teraebut.

"Darurat sampah itu kemungkinan masih ada pertambahan waktu. Kita masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kemarin dibahas di provinsi. Kita harap masa darurat di Kota Bandung itu perpanjang, yaitu darurat tanggap penanganan sampah," kata Ema Sumarna, Selasa 24 Oktober 2023. 

Baca Juga : Kawasan Pabrik dan Alam Sekitar Jadi Motif Kain Batik Khas Kecamatan Margaasih 

Kendati demikian menurut ia, kepala daerah memiliki otoritas untuk memperpanjangnya. Hal itu karena Kota Bandung memiliki Peraturan Daerah (Perda) nomor 9 tahun 2018 tentang pengelolaan sampah.

"Pada Perda Kota Bandung nomor 9 tahun 2018 tentang pengelolaan sampah, otoritas kepala daerah itu cukup kuat. Apabila Pemprov Jabar ada keterlambatan waktu menentukan status, sebetulnya pak wali punya otoritas untuk mengambil kebijakan menetapkan Kota Bandung masih darurat sampah," ucapnya.

Ema menyebut, status darurat sampah diperpanjang, karena kondisi di lapangan perlu waktu untuk menangani sampah lebih maksimal. 

Baca Juga : Disnaker Kota Bandung Tawarkan 4.000 Lowongan Pekerjaan Pada Job Fair November 2023

"Melihat kondisi lapangan, perpanjangan perlu dilakukan. Kalau tidak bisa, tentunya kita masih sulit menangani sampah," ujar dia.

Halaman :


Editor : JakaPermana