Lantaran Pipa Pecah, Distribusi Air Ledeng ke Ribuan Pelanggan PDAM Tirta Intan Garut Terhenti

Direktur PDAM Tirta Intan Garut Aja Rowikarim mengatakan, sejak Senin 22 Agustus 2023 peting hingga kini distribusi air ledeng ke pelanggan terhenti. Penyebabnya, pipa pecah di lintasan ruas Jalan Raya Bayongbong-Muarasanding.

Lantaran Pipa Pecah, Distribusi Air Ledeng ke Ribuan Pelanggan PDAM Tirta Intan Garut Terhenti
Akibat pipa pecah, ribuan pelanggan PDAM Tirta Intan Garut yang tersebar di area pelayanan Cabang Tarogong Kidul dan Tarogong Kaler tak mendapatkan distribusi air ledeng. (ilustrasi/net)

INILAHKORAN, Garut - Direktur PDAM Tirta Intan Garut Aja Rowikarim mengatakan, sejak Senin 22 Agustus 2023 peting hingga kini distribusi air ledeng ke pelanggan terhenti. Penyebabnya, pipa pecah di lintasan ruas Jalan Raya Bayongbong-Muarasanding.

Akibat pipa pecah, ribuan pelanggan PDAM Tirta Intan Garut yang tersebar di area pelayanan Cabang Tarogong Kidul dan Tarogong Kaler tak mendapatkan distribusi air ledeng.

Terganggunya distribusi air ledeng dampak pipa pecah itu dirasakan ribuan pelanggan PDAM Tirta Intan Garut hingga Selasa 22 Agustus 2023. 

Baca Juga : Bulan Depan TPAS Kubangdeleg Mulai Beroperasi

Aja menjelaskan, aliran air minum ke pelanggan di kedua area tersebut terhenti menyusul adanya perbaikan atas kebocoran pipa distribusi ND 350 mm di depan lumbung padi di lintasan ruas Jalan Raya Bayongbong-Muarasanding yang mengalami pecah pada Senin.

Penyebab pecahnya pipa distribusi sendiri, kata Aja, karena tanah di area pipa tertanam labil akan tekanan air tinggi. Pipa pun tergilas terkena batu-batu tajam dan rembesan dari sambungan pipa.

Aja menyebutkan, untuk mencapai aliran air kembali normal, diperlukan waktu cukup lama pada beberapa wilayah, terutama wilayah pelayanan terjauh/elevasi wilayah atas.

Baca Juga : Bawaslu Kabupaten Cirebon Punya Komisioner Baru

"Normalisasi air ke pipa distribusi itu 1x24 jam untuk elevasi wilayah atas. Mudah-mudahan sesuai estimasi 24 jam sampai dengan malam nanti (air normal)," ujarnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani