Lewat Pasar Kreatif, 46 Produk UMKM Mejeng di Hotel Bintang 5

Pajak merupakan instrumen penting dalam keuangan negara. Yakni berfungsi sebagai sumber penerimaan negara yang berfungsi untuk membiayai negara untuk kemakmuran rakyatnya.

Lewat Pasar Kreatif, 46 Produk UMKM Mejeng di Hotel Bintang 5
Pajak merupakan instrumen penting dalam keuangan negara. Yakni berfungsi sebagai sumber penerimaan negara yang berfungsi untuk membiayai negara untuk kemakmuran rakyatnya./istimewa


Kaina merupakan produk tas buatan tangan mengusung teknik kerajinan patchwork untuk mendukung konsep zero waste yakni mengurangi sebanyak mungkin limbah produksi. 


"Kita menggunting kain dengan ukuran kecil dan menyatukan kembali sehingga membentuk geometri yang unik. Kita mengedepankan misi menjadi 'sustainable product' berguna bagi masyarakat sekitar," kata Esta Novita. 


Kain yang digunakan berupa kanvas dan denim. Mulanya Esta hanya membuat tas besar polos. Dari tas besar itu ternyata menyisakan banyak kain bekas yang tidak terpakai. 

Baca Juga : Pemkot Bandung Akan Awasi Peredaran Baju Bekas Impor


"Dari sampah yang banyak itu kita berpikir untuk mengunakan kembali agar tidak banyak sampah yang dihasilkan dari produksi. Dari situ kita bisa menghasilkan produk yang lebih bernilai dengan patchwork. Sekitar 2019 kita baru mulai dengan konsep tersebut," ucapnya. 


Dalam sebulan, Esta bisa memproduksi 50 tas jinjing kecil. Sedangkan untuk 'pouch' bisa mencapai 600 item per bulan.


Untuk omzet saat pandemi, dalam sebulan Kaina bisa menghasilkan Rp10 juta-Rp15 juta. Sedangkan sebelum pandemi bisa mencapai omzet Rp20 juta-Rp30 juta.

Baca Juga : Pemerintah Kota Bandung Pertahankan UHC Selama 6 Tahun Beruntun


"Semoga dengan adanya store di Pullman produk kami bisa lebih dikenal luas oleh publik. Selama ini kami cuma jualan dari online. Kalau ada store seperti ini pembeli bisa melihat langsung bentuk produknya seperti apa. Mereka juga bisa langsung memberikan masukan kepada kami," ujar dia. *** (yogo triastopo) 


Editor : JakaPermana