LIPI: Pakan Berbasis Bakteri Asam Laktat Turunkan Emisi Gas Metana

Profesor Riset Yantyati Widyastuti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan pemanfaatan pakan ternak berbasis bakteri asam laktat dapat membantu menurunkan emisi gas metana yang dihasilkan sapi potong, dan menyehatkan ternak.

LIPI: Pakan Berbasis Bakteri Asam Laktat Turunkan Emisi Gas Metana

INILAH, Bandung- Profesor Riset Yantyati Widyastuti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan pemanfaatan pakan ternak berbasis bakteri asam laktat dapat membantu menurunkan emisi gas metana yang dihasilkan sapi potong, dan menyehatkan ternak.

"Pemanfaatan pakan sapi potong berbasis bakteri asam laktat merupakan upaya yang ramah lingkungan karena dapat membantu menurunkan emisi gas metana yang dihasilkan sapi potong," kata Yantyati saat menyampaikan orasi ilmiah dalam acara Pengukuhan Profesor Riset yang diadakan LIPI di Jakarta, Rabu (1/9).

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Inovasi Produk Pangan Sapi Potong Berbasis Bakteri Asam Laktat untuk Mendukung Usaha Peternakan Nasional", Yantyanti menjelaskan ternak ruminansia atau hewan pemamah biak, salah satunya sapi potong, berperan besar dalam penyediaan daging seiring meningkatnya konsumsi daging bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga : Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Paling Aman di Asia Tenggara

Oleh karena itu, menurut peneliti bidang bioteknologi hewan itu, pakan yang baik menjadi kebutuhan utama untuk menunjang produktivitas dan kesehatan sapi potong.

Di sisi lain, sapi potong menyumbang emisi gas rumah kaca berupa gas metana yang dikeluarkan melalui sendawa, yang merupakan hasil dari proses alami fermentasi pakan ternak.

Produksi gas metana tersebut juga merupakan pemborosan energi bagi ternak, dan mengganggu lingkungan.

Baca Juga : Komnas HAM: Pembela Lingkungan Hadapi Potensi Ancaman di Dunia Digital

Yantyanti menuturkan upaya untuk memperbaiki produktivitas sapi potong dengan mencukupi ketersediaan pakan merupakan jaminan untuk dapat memenuhi kebutuhan daging nasional secara mandiri.

Halaman :


Editor : Bsafaat