Lomba Bikin Website PANDI Lanjut ke Aksara Lontara

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) terus melanjutkan program 'Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara' dengan menggelar lomba pembuatan website berkonten aksara Lontara.

Lomba Bikin Website PANDI Lanjut ke Aksara Lontara
istimewa

INILAH, Jakarta - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) terus melanjutkan program 'Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara' dengan menggelar lomba pembuatan website berkonten aksara Lontara.

"Rangkaian program Merajut Indonesia melalui digitalisasi aksara nusantara telah bergeser ke Sulawesi, saatnya masyarakat Bugis dan sekitarnya ikut andil dalam pelestarian aksara daerahnya melalui internet," kata Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo, dalam keterangan tertulisnya.

Dia berharap agar kegiatan lomba tersebut bisa mendapatkan antusias tinggi dari masyarakat agar bisa menjadi pembuktian kepada ICANN (The Internet Corporation for Assigned Names and Number) bahwa aksara Lontara masih banyak dipergunakan hingga saat ini.

Baca Juga : JNE Bersama Dewa Eka Prayoga Dorong UMKM Indonesia Naik Kelas

"Semoga banyak peserta yang ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut, sehingga dari konten website yang masuk bisa menjadi bukti bahwa aksara lontara masih banyak penuturnya, dan ini menjadi hal penting agar bisa memudahkan proses pendaftaran ke ICANN untuk bisa didigitalisasikan ke internet," tambah Yudho.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara (YALN) Nurhayati Rahman mengatakan lomba pembuatan website berkonten aksara lontara menjadi momentum penting dalam menyelamatkan warisan bangsa dari kepunahan.

"Ikut dan berpartisipasi dalam lomba website ini, berarti ikut menyelamatkan warisan literasi kita," katanya.

Baca Juga : Pengin Teater secara Daring, Teater Koma Pentaskan "Cinta Semesta" pada 12-13 Desember

Sementara Dewan Pembina YALN Nirwan Ahmad Arsuka mengatakan bahwa lomba ini merupakan momen penting untuk membuka portal yang menghubungkan masa kini dengan masa silam Nusantara, khususnya masyarakat pemakai aksara lontara yang terbukti mampu menghasilkan kaya akan khazanah, antara lain mengandung epik La Galigo yang merupakan wiracarita terpanjang di dunia.

Halaman :


Editor : JakaPermana