Maaf Aku tak Bisa Membalas Pahala Pergunjinganmu

PERNAHKAH kita digunjing oleh seseorang dicaci oleh seseorang, dicela oleh seseorang atau mungkin difitnah oleh seseorang, mungkin orang tersebut hanya berani berbicara di belakang kita atau mungkin dihadapan kita.

Maaf Aku tak Bisa Membalas Pahala Pergunjinganmu
Ilustrasi/Net

PERNAHKAH kita digunjing oleh seseorang dicaci oleh seseorang, dicela oleh seseorang atau mungkin difitnah oleh seseorang, mungkin orang tersebut hanya berani berbicara di belakang kita atau mungkin dihadapan kita.

Kira-kira apa komentar kita dan respon kita ketika kita di gunjing dan dighibah oleh orang?

Banyak di antara kita yang marah yang mengumpat, yang menunjukkan kekecewaannya karena merasa ditikam dari belakang saat ini digunjing atau dighibah oleh teman atau sahabatnya. Bahkan ada di antara kita ada yang mendatangi rumah tersebut dan melabraknya.

Baca Juga : Dahsyatnya Keajaiban Tahajjud, Rezeki Tak Terduga Datang

Kita luapkan emosi kita dan kekecewaan kita di hadapan dirinya. Bahkan banyak di antara kita berupaya membuat skor menjadi 1-1.

Kita gunjing dia di beberapa tempat pergaulan kita. Kita sebutkan aib-aibnya sebagaimana dia menyebutkan aib kita. Kita umbar kejelakan-kejelekannya, rahasia-rahasianya yang selama ini kita simpan, sebagaimana dia mengungkapkan rahasia-rahasia kita.

Itulah yang mungkin terjadi di masyarakat kita pada saat-saat ini. Tahukah kita? Bahwa menjadi korban gunjingan orang, fitnahan orang, itupun dialami oleh para ulama kita.

Baca Juga : Lelaki Beriman Bisa Berjodoh dengan Istri Buruk

Salah satu catatan sejarah yang menarik dalam masalah ini apa yang yang terjadi dan dialami Hasan al Bashri. Suatu ketika ada yang memberikan laporan ke beliau bahwa ada yang menggunjing dan mengghibah beliau di belakang.

Halaman :


Editor : Bsafaat