Makin Meluas, Banjir Cirebon Timur Rendam 9 Kecamatan

Banjir Cirebon Timur yang awalnya hanya 4 kecamatan, sekarang meluas menjadi 9 kecamatan. 

Makin Meluas, Banjir Cirebon Timur Rendam 9 Kecamatan

INILAHKORAN, Cirebon - Banjir Cirebon Timur yang awalnya hanya 4 kecamatan, sekarang meluas menjadi 9 kecamatan. 

Data dari BPBD Kabupaten Cirebon menyebutkan, 9 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Waled, Pabuaran, Pabedilan, Pasaleman, Ciledug, Karangwareng, Losari, Pangenan dan Kecamatan gebang. Tercatat, ada ribuan rumah terendam dan ribuan warga terdampak.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis), Dwi Agus Kuncoro memprediksi, banjir besar yang melanda 9 Kecamatan di Cirebon timur, akibat Hujan yg cukup tinggi di hulu (Kab Kuningan).  Hal itu itambah dengan tata guna lahan yg menyebabkan runoff meningkat atau dengan kata lain daerah resapan air berkurang.

Baca Juga : BPBD Evakuasi Warga Yang Tedampak Banjir di Kuningan

"Malam rabu itu hujan di kabupaten Kuningan berlangsung sekitar tiga jam. Dan hujannya sangat deras. Sementara di Kabupaten Cirebon, saat itu hanya daerah Ciledug yang hujannya cukup lebat," kata Dwi, Rabu 6 Maret 2024.

Untuk mengantisipasinya lanjut Dwi, tahun ini pihak BBWS akan melakukan normalisasi  beberapa sungai linpas. Ada 4 sungai linpas yaitu sungai singaraja, sungai ciputih,  ciberes  dan sungai Cisanggarung yang akan di normalisasi. Rencananya, normalisasi akan dilakukan pada bulan Mei tahun ini.

"Kita akan normalisasi empat sungai linpas itu. Bulan mei tepatnya ,saat kemaru tiba. Ini kan untuk mengantisipasi banjir pada tahun berikutnya," ungkap Dwi.

Baca Juga : Nah Loh..Banjir Kepung 4 Kecamatan, Imron Malah Tidak Tahu

Memang lanjutnya, sungai-sungai tersebut, belum lama ini sudah dilakukan normalisasi. Tercatat, sungai Cijengkelok atau anak sungai Cisanggarung, dinormalisasi pada tahun kemarin ,meskipun belum menyeluruh. Lalu sungai
Ciberes, normalisasi dikakukan pada tahun 2021 dan 2023. Untuk sungai ciputih dinormalisasi pernah dinormalisasi tahun 2014 dan tahun 2015. Sementara sungai singaraja, normalisasi terakhir dikakukan pada tahun 2017.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti