Matahati tak Pernah Menyimpang dan Khianat

RIWAYAT dari Hudzaifah ra berkata, Rasulullah saw, bersabda, "Ikutilah jejak orang-orang setelahku dari para sahabatku: Abu Bakr dan Umar dan mintalah petunjuk pada Ammar, dan berpegang teguhlah pada janji Ibnu Mas'ud." (Hr. Tirmidzi dan al-Hakim.)

Matahati tak Pernah Menyimpang dan Khianat

Seorang hamba tak pernah sampai kepada Allah swt, sampai dirinya putus dari hasrat-hasrat duniawi dan apa yang ada di dalamnya, berupa kemewahan dan kenikmatannya, santai dan kesenangannya, bahkan sampai ia harus melampaui kesenangan interaktif kemakhlukan berupa indahnya pergaulan dan pujian dari mereka.

Allah swt menciptakan semua itu sebagai ujian bagi orang yang ingin menyendiri (dari segala hal selain Allah swt.), hingga ketika ia berpaling pada selain Allah, akan tercela dalam pengakuannya, lalu ia terlempar dalam wadah kerugian besar. Maka, betapa banyak mereka yang ter-Istiqdroj karena nikmat, terhijab dari Sang Khaliq, alpa dari kebenaran, bodoh terhadap pengetahuan jiwa, pagi hingga sore dalam kerugian demi kerugian dan siksaan. Tampaklah pada dirinya dari sisi Arasy, sesuatu yang menyiksa padanya yang belum pernah mereka duga.

"Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan." (Az-Zumar: 47)

Baca Juga : Hukum Meminta/Mencalonkan Jabatan Diri Sendiri

Di antara cita yang luhur antara lain apa yang dikatakan kepada abu Abdullah: "Jika Allah memberikan kepadamu dunia seisinya, apa yang anda lakukan?"

"Kalau bisa, akan aku jadikan satu suapan, kemudian aku timpakan pada mulut si kafir, pasti akan aku lakukan!" jawabnya.

"Kenapa?"

"Karena Allah swt marah pada orang kafir dan pada dunia secara bersamaan. Lalu aku pun berbuat demikian, agar menimpa pada masing-masing yang terkena amarah."


Editor : Bsafaat