Mitigasi Bencana Angin Kencang, BPBD Bogor Imbau Perkuat Struktur Bangunan

Rata-rata atau dominasi bangunan  yang rusak terjadi dibagian atap, atap rumah warga rusak hingga beterbangan karena disebankan oleh angin kencang.

Mitigasi Bencana Angin Kencang, BPBD Bogor Imbau Perkuat Struktur Bangunan
Dalam kurun waktu sehari dan data sementara berdasarkan penilaian kaji cepat, angin kencang dan hujan lebat di hari Rabu 1 November 2023 kemarin mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan 497 bangunan mengalami kerusakan.

INILAHKORAN, Bogor - Dalam kurun waktu sehari dan data sementara berdasarkan penilaian kaji cepat, angin kencang dan hujan lebat di hari Rabu 1 November 2023 kemarin mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan 497 bangunan mengalami kerusakan.

Bangunan yang rusak akibat angin kencang tersebut tersebar di lima kecamatan dengan rincian Kecamatan Ciomas 465 bangunan, Dramaga 17 bangunan, Sukaraja 7 bangunan, Leuwisadeng 1 bangunan, dan Kemang 7 bangunan.

Rata-rata atau dominasi bangunan  yang rusak terjadi dibagian atap, atap rumah warga rusak hingga beterbangan karena disebankan oleh angin kencang.

Baca Juga : Dedie : Dewan Setujui Perubahan Perda Dana Cadangan Pilkada Kota Bogor

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menuturkan bahwa bencana alam angin kecang yang merusak atap rumah warga karena kurang kuatnya struktur bangunan.

"Bangunan rumah yang atapnya rusak atau beterbangan itu kebanyakan strukturjya tidak kuat, atap baja ringan tidak 'diiket' atau hanya menempel saja di dinding bangunan hingga bisa disebut tidak memenuhi standar keamanan," tutur Aris Nurjatmiko kepada wartawan, Kamis, 2 November 2023.

Aris Nurjatmiko pun menghimbau agar dalam pembangunan rumah atau bangunan lainnya harus memenuhi standar keamanan, maupun kelayakan.

Baca Juga : DPRD Setujui PMP Perumda Tirta Pakuan Senilai Rp47,8 Miliar

Angin kencang juga dipicu lahan kosong, yang tidak ditumbuhi oleh pohon berukuran besar.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti