Mulut dan Perut Mengantarkan ke Surga atau Neraka

SAUDARAKU dan sahabatku, berikut kajian ringan hari ini. Yakni tentang salah satu doa yang diajarkan dan kita hafal sejak kecil, yaitu doa mau makan. Doa ini termasuk doa yang paling dini diajarkan kepada kita oleh orang tua kita dan atau guru kita.

Mulut dan Perut Mengantarkan ke Surga atau Neraka
Ilustrasi/Net

SAUDARAKU dan sahabatku, berikut kajian ringan hari ini. Yakni tentang salah satu doa yang diajarkan dan kita hafal sejak kecil, yaitu doa mau makan. Doa ini termasuk doa yang paling dini diajarkan kepada kita oleh orang tua kita dan atau guru kita.

Bunyi doanya adalah: "Allahumma baarik lanaa fii maa razaqtanaa wa qinaa 'adzaab an-naar." (Ya Allah, berikan keberkahan kepada kami dalam sesuatu yang Engkau rizkikan kepada kami, dan jagalah kami dari api neraka).

Pernahkah kita merenungkan dalam-dalam doa itu? Pernahkah guru kita menjelaskan keterhubungan antara makan dan neraka? Mengapa orang mau makan kok masih diingatkan tentang neraka, tempat yang mengerikan dan menyakitkan? Kemungkinan besar jawaban atas pertanyaan tersebut di atas adalah "belum."

Baca Juga : Siapakah Orang Ahlus Sunnah Wal Jamaah Itu?

Makan adalah urusan mulut dan perut. Kombinasi kolaboratif mulut dan perut adalah kombinasi kolaboratif yang sangat mungkin mengantarkan manusia pada surga sebagaimana juga sangat mungkin untuk menggiring manusia ke lubang neraka. Kombinasi ini harus benar-benar diawasi. Begitu banyak mulut yang tega berbicara bohong, fitnah, ghibah, mengancam dan menghina demi untuk kepentingan perutnya sendiri?

Banyak mulut yang digunakan di jalan yang tidak semestinya hanya gara-gara urusan perut. Korban mulut jauh lebih banyak ketimbang korban senjata, karena kadang senjatapun digunakan secara tidak benar gara-gara mulut yang tidak mau berbicara jujur apa adanya. Korban mulut sering kali lebih menderita ketibang korban senjata. Korban senjata mungkin saja luka badan, tapi korban mulut sangat mungkin luka hati di samping luka badan.

Uraian di atas adalah salah satu dari sekian banyak hikmah perenungan doa makan yang bisa kita dapatkan. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]

Baca Juga : Hati-hati Jika Berkata, "Ah Itu Kan Cuma Sunah!


Editor : Bsafaat