Obati Trauma Anak-anak Korban Bencana Longsor di Kampung Gintung, Pengajar Sekolah Darurat Berikan Edukasi Ini

Ratusan siswa sekolah dasar (SD) yang terdampak bencana longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terlihat bersemangat belajar di Sekolah Darurat yang disiapkan Kementerian Sosial.

Obati Trauma Anak-anak Korban Bencana Longsor di Kampung Gintung, Pengajar Sekolah Darurat Berikan Edukasi Ini
Berbeda dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) biasanya, di Sekolah Darurat itu sebanyak 110 siswa SD tersebut diberikan edukasi yang bersifat menghibur. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Ratusan siswa sekolah dasar (SD) yang terdampak bencana longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terlihat bersemangat belajar di Sekolah Darurat yang disiapkan Kementerian Sosial.

Berbeda dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) biasanya, di Sekolah Darurat itu sebanyak 110 siswa SD tersebut diberikan edukasi yang bersifat menghibur.

Hal itu sebagai treatment untuk mengobati trauma akibat bencana tanah longsor di Kampung Gintung yang mereka alami. Sehingga, diharapkan bisa membantu memulihkan rasa takut pasca bencana longsor yang terjadi di wilayahnya.

Baca Juga : Ungkap Faktor Penyebab, Pakar Longsoran ITB Sebut ada Perbedaan Mekanisme Longsor Antara di Cipongkor dan Rongga

"Sekolah Darurat ini dimulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB untuk anak-anak SD. Sementara, bagi para siswa jenjang SMP/SMA dimulai setelah salat Dzuhur hingga pukul 15.00 WIB," kata guru pengajar di SDN Padakati, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Yusuf Efendi saat ditemui, Kamis 28 Maret 2024.

Menurutnya, para pengajar di Sekolah Darurat ini melibatkan para guru di SDN 1 Cibenda dan SDN Padakati.

"Semua guru disini berkolaborasi saling membantu satu sama lain, baik guru mata pelajaran agama, olahraga dan lainnya," tuturnya.

Baca Juga : Pencarian Sisa Korban Tertimbun Longsor Dilanjutkan, SAR Bandung: Pencarian Difokuskan di Sektor 1, 2 dan 3

Sementara itu, untuk pengajar SMP dan SMA, pihaknya melibatkan mahasiswa dan relawan dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani