Pasar Tanaman Hias Kini Relatif Jenuh, Sunyoto Petani Tanaman Hias di Puncak Fokus Menjual Konsep Urban Jungle 

Kejenuhan pasar tanaman hias yang terjadi di Benua Eropa dan Asia mau tak mau berdampak terhadap pendapatan petani tanaman hias.

Pasar Tanaman Hias Kini Relatif Jenuh, Sunyoto Petani Tanaman Hias di Puncak Fokus Menjual Konsep Urban Jungle 
Sunyoto pedagang tanaman hias di Desa Cineureum, Cisarua, Kabupaten Bogor pun mulai memfokuskan bisnisnya, dengan menjual konsep Urban Jungle. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Kejenuhan pasar tanaman hias yang terjadi di Benua Eropa dan Asia mau tak mau berdampak terhadap pendapatan petani tanaman hias.

Sunyoto pedagang tanaman hias di Desa Cibeureum, Cisarua, Kabupaten Bogor pun mulai memfokuskan bisnisnya, dengan menjual konsep Urban Jungle.

Pasar dari konsep Urban Jungle ini adalah perkantoran, hotel, restoran dan vila yang banyak tersebar di Kawasan Puncak, baik itu di Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor maupun Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur,

Baca Juga : PDIP Tidak Tegas atau Gibran yang Tidak Beretika?

"Pasar tanaman hias sedang jenuh, saya lebih fokus dalam menjual konsep Urban Jungle, dan karena terbilang murah, peminatnya sudah mulai banyak," kata Sunyoto kepada wartawan, Senin, 30 Oktober 2023.

Sunyoto menuturkan, konsep Urban Jungle yang ia tekuni ialah menyatukan lima  jenis atau lebih tanaman hias khas hutan tropis, didalam satu pot besar. 

Ia menerangkan, butuh waktu 3 hingga 6 bulan agar konsep Urban Jungle yang ia susun terkesan natural pertumbuhannya. Belum lagi, waktu mencari batang pohon sebagai pusat dari konsep Urban Jungle.

Baca Juga : KWSC Bertransformasi, Siap Perjuangkan Hak Anggota dengan Perundingan

"Karena harga tanaman hias itu sendiri, lalu juga butuh waktu untuk mengkonsep Urban Jungle, saya menjualnya dengan harga diatas Rp 1 juta. Harga riilnya, tergantung juga dengan harga tanaman hias, ditambah jasa mengkonsep Urban Jungle," terang Sunyoto.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani