Pentingnya Deteksi Dini Cegah Kematian Akibat DBD

Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Djatnika Setiabudhi mengungkapkan, betapa pentingnya deteksi dini dilakukan guna mencegah kematian akibat demam berdarah dengue (DBD).

Pentingnya Deteksi Dini Cegah Kematian Akibat DBD
Djatnika memaparkan, banyak gejala yang dapat menjadi tolok ukur manusia terkena DBD akibat nyamuk Aedes Aegypti. Demam lebih dari 2x24 jam, disertai mual atau muntah, nyeri atau sakit dan ruam kemerahan yang tidak hilang dapat menjadi indikator tertular DBD, khususnya pada anak-anak. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Djatnika Setiabudhi mengungkapkan, betapa pentingnya deteksi dini dilakukan guna mencegah kematian akibat demam berdarah dengue (DBD).

Djatnika memaparkan, banyak gejala yang dapat menjadi tolok ukur manusia terkena DBD akibat nyamuk Aedes Aegypti. Demam lebih dari 2x24 jam, disertai mual atau muntah, nyeri atau sakit dan ruam kemerahan yang tidak hilang dapat menjadi indikator tertular DBD, khususnya pada anak-anak.

"Salah satu tanda bahaya, kalau muntah terus-menerus sampai anak tidak mau makan. Nyeri perut hebat, pendarahan, gangguan kesadaran atau kejang. Itu harus segera dibawa ke faskes (fasilitas kesehatan)," ujar Djatnika dalam Bewara Jawa Barat (Beja), di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 8 Maret 2024.

Baca Juga : TP PKK Jabar Optimalkan The Power of Emak-emak Cegah DBD

Tidak hanya itu, turunnya demam pada anak kata dia, juga bukan menjadi patokan bahwa sudah sembuh. Ada kemungkinan turunnya demam, menjadi indikator bahwa kondisi anak sedang dalam bahaya.

"Kalau ceria, makan dan minum sudah baik, itu sembuh. Kalau tambah lemas, segera bawa ke IGD karena harus diberi infus. Hati-hati, kalau suhu turun bisa jadi sembuh atau kritis," imbuhnya.

Tidak hanya itu, dia juga meminta agar masyarakat ketika melakukan pemeriksaan untuk tidak berpatokan pada trombosit. Paling penting kata Djatnika adalah memastikan kekentalan darah.

Baca Juga : 3M Plus Mutlak Dilakukan, Cegah Penularan DBD

Sebab masih banyak masyarakat yang salah kaprah, bawah tingkat trombosit menjadi penentu kondisi pulih atau tidaknya dari penyakit DBD.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani