Penyebab Fenomena Kenakalan Remaja

PENYIMPANGAN kebanyakan pemuda dan menjauhnya mereka dari semua hal yang berbau agama memiliki banyak sebab. Di antara sebab yang paling pokok adalah kurangnya ilmu agama dan keindahan Islam, kurang perhatian terhadap alquran, sedikitnya murabbi (pendidik) yang berilmu dan memiliki kemampuan dalam menjelaskan hakikat, keindahan, dan tujuan Islam dan semua hal-hal yang mengandung kebaikan di dunia dan akhirat secara detil.

Penyebab Fenomena Kenakalan Remaja
Ilustrasi/Net

PENYIMPANGAN kebanyakan pemuda dan menjauhnya mereka dari semua hal yang berbau agama memiliki banyak sebab. Di antara sebab yang paling pokok adalah kurangnya ilmu agama dan keindahan Islam, kurang perhatian terhadap alquran, sedikitnya murabbi (pendidik) yang berilmu dan memiliki kemampuan dalam menjelaskan hakikat, keindahan, dan tujuan Islam dan semua hal-hal yang mengandung kebaikan di dunia dan akhirat secara detil.

Di samping itu, ada penyebab yang lain seperti faktor lingkungan, media massa, televisi, seringnya melancong ke luar negeri, bergaul dengan pembantu yang rusak akidah dan akhlaknya, dan kebodohan yang bertumpuk-tumpuk serta faktor lainnya yang menjadi pemicu larinya para remaja dari Islam dan gandrungnya mereka dengan penyimpangan dan "kebebasan".

Maka berkumpullah kebanyakan pemuda pada kondisi ini, berupa kosongnya hati mereka dari ilmu yang bermanfaat dan aqidah yang sahih, disertai terjangan topan keraguan dan syubhat serta slogan-slogan yang menyesatkan, dan syahwat yang menipu. Hasilnya yakni menyimpang dan menjauhnya para pemuda dari hal-hal yang berbau agama.

Baca Juga : Ingat, Besok Jumat, Mandi Junublah...

Alangkah indahnya apa yang dikatakan tentang makna hal ini:

Telah mendatangiku hawanya sebelum aku mengenal hawa.
Maka ia menembus hati yang kosong lalu menguasainya.

Dan yang lebih indah dan benar tentang hal tersebut firman Allah Taala,

Baca Juga : Meninggal Malam Jumat, Jaminan Aman Siksa Kubur?

"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya." (QS. al-Furqan: 43-44).

Halaman :


Editor : Bsafaat