Perekonomian Jabar Cenderung Melambat

Pandemi Covid-19 menyebabkan Provinsi Jawa Barat menghadapi tantangan perekonomian yang tidak dapat dianggap remeh. Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan Universitas Padjadjaran berembuk bersama kepala daerah se-Jabar melalui video conference.

Perekonomian Jabar Cenderung Melambat
istimewa

INILAH, Bandung - Pandemi Covid-19 menyebabkan Provinsi Jawa Barat menghadapi tantangan perekonomian yang tidak dapat dianggap remeh. Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan Universitas Padjadjaran berembuk bersama kepala daerah se-Jabar melalui video conference.

Kepala KPwBI Jabar Herawanto mengatakan, merebaknya wabah Covid-19 itu memberikan dampak negatif terhadap perekonomian Jabar. Menurutnya, pada triwulan I 2020 ini pertumbuhan ekonomi Jabar diperkirakan bias ke bawah.

“Hal ini disebabkan meluasnya dampak Covid-19, sehingga dapat menyebabkan penurunan ekspor, investasi dan tertahannya konsumsi. Dari sisi lapangan usaha, kinerja sektor indutri pengolahan dan perdagangan, serta konstruksi cenderung melambat,” kata Herawanto saat Rapat Koordinasi Dampak Covid-19 pada Perekonomian Jawa Barat di Bandung, Kamis (19/3/2020).

Menurutnya, sebagai upaya jangka pendek stimulus fiskal diharapkan dapat ditingkatkan pada semester I 2020. Hal tersebut dilakukan untuk menahan perlambatan ekonomi yang lebih dalam. Sementara itu, berlanjutnya pembangunan infrastruktur strategis diharapkan memberia daya dorong pada perekonomian. 

“Di sisi lain, di tengah tertahannya konsumsi masyarakat terutama pada durable goods, upaya menjaga inflasi tetap terkendali perlu terus dilakukan agar daya beli masyarakat terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan arahan penanganan Covid-19 dan langkah-langkah yang perlu menjadi perhatian bersama dalam penanggulangan bencana tersebut. Orang nomor satu di Jabar itu juga memimpin rapat koordinasi interaktif melalui video conference dengan seluruh bupati dan wali kota se-Jabar.

“Dalam menyikapi dampak Covid-19 di Jabar, upaya yang dilakukan antara lain pemerintah mencanangkan social distancing melalui working from home (WFH) atau distance learning yang mengubah perilaku sosial dan kerja masyarakat. Hal ini memerlukan perubahan mindset masyarakat dan perlu dilaksanakan secara konsisten. Ini membutuhkan kolaborasi dan inovasi,” jelasnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani