Pesta Miras Oplosan di Subang Memakan 11 Korban Tewas, Sepasang Suami Istri Diamankan Polisi

Kurang dari 24 jam setelah menerima laporan soal adanya orang tewas karena menenggak miras oplosan, Satreskrim Polres Subang berhasil menangkap sepasang suami istri yang merupakan penjual miras oplosan tersebut.

Pesta Miras Oplosan di Subang Memakan 11 Korban Tewas, Sepasang Suami Istri Diamankan Polisi
Terduga sepasang suami istri tersebut pun kini tengah diperiksa aparat Polres Subang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang mengakibatkan 11 orang tewas usai pesta miras oplosan. (ilustrasi)

INLAHKORAN, Bandung - Kurang dari 24 jam setelah menerima laporan soal adanya orang tewas karena menenggak miras oplosan, Satreskrim Polres Subang berhasil menangkap sepasang suami istri yang merupakan penjual miras oplosan tersebut.

Terduga sepasang suami istri tersebut pun kini tengah diperiksa aparat Polres Subang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang mengakibatkan 11 orang tewas usai pesta miras oplosan.

"Sudah diamankan, dua orang (sepasang suami istri). Berinisial N dan istrinya," kata Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Setanu saat dihubungi, Senin 30 Oktober 2023.

Baca Juga : Korban Tewas Pesta Miras Oplosan di Subang Bertambah

Penangkapan sepasang suami istri itu berawal dari adanya kejadian orang yang meninggal dunia, di Kabupaten Subang, usai pesta miras oplosan. Dari kejadian itu, Kapolres Subang langsung memerintahkan untuk melakukan penyelidikan dan menangkap penjual miras tersebut.

"Di rumah pelaku, kita juga amankan beberapa barang bukti," katanya.

Barang bukti yang diamankan diantaranya 14 dus yang berisi botol miras kosong yang dilabeli Vodka dan McDonald, satu bungkus plastik sodium, tiga jerigen berisi ciu, enam dus minuman berbagai merek, dan dua botol berisi minuman berwarna kuning.

Baca Juga : Pesta Miras Oplosan di Nikahan Warga, 10 Orang Meninggal

Pada kasus ini, jumlah korban terbaru diantaranya 11 orang tewas dan tujuh orang lainnya dalam perawatan. Mereka yang dirawat, kondisinya empat kritis dan lainnya mengalami gejala diare, sesak nafas dan muntah-muntah.*** (cesar yudistira)


Editor : Doni Ramdhani