Produksi Jins di Kabupaten Bandung Meningkat Empat Kali Lipat

Ramadan dan Lebaran membawa berkah bagi para pelaku usaha fesyen yang banyak tersebar di Kabupaten Bandung. Salah satunya para pelaku usaha fesyen berbahan jins atau denim di Kampung Mekarsari Desa/Kecamatan Kutawaringin yang mengalami peningkatan produksi beberapa kali lipat dari hari biasanya. 

Produksi Jins di Kabupaten Bandung Meningkat Empat Kali Lipat
net

INILAH, Bandung - Ramadan dan Lebaran membawa berkah bagi para pelaku usaha fesyen yang banyak tersebar di Kabupaten Bandung. Salah satunya para pelaku usaha fesyen berbahan jins atau denim di Kampung Mekarsari Desa/Kecamatan Kutawaringin yang mengalami peningkatan produksi beberapa kali lipat dari hari biasanya. 

Salah seorang pelaku usaha di Kampung Mekarsari, Ujang Suparno mengatakan peningkatan produksi sebenarnya terjadi sejak beberapa bulan lalu. Namun, puncak peningkatan itu terjadi pada saat Ramadan dan Lebaran menjelang. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan Lebaran ini rata-rata produksi fesyen di tempatnya antara 2.000-3.000 potong per pekan. Atau sekitar 8.000 potong per bulannya.

"Sebenarnya, permintaan mah lebih besar dari kemampuan produksi yang bisa kami lakukan. Kalau dilayani semua mah enggak mungkin sanggup lah. Yah, Alhamdulilah ada peningkatan produksi setiap Lebaran sebanyak tiga hingga empat kali lipat dari hari biasa," kata Ujang yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Kutawaringin, Selasa (21/5/2019).

Ujang menuturkan, selama ini permintaan produk fesyen khususnya berbahan jeans dari Kabupaten Bandung ini relatif cukup tinggi. Permintaan datang tak hanya dari daerah sekitar Jawa Barat saja. Melainkan, banyak juga dari luar Pulau Jawa. Lebaran diakuinya memang menjadi momen yang membawa berkah bagi para pelaku usaha fesyen seperti dirinya.

"Di kampung ini pelaku usaha jins ada sekitar 50an. Kalau se-Kecamatan Kutawaringin sih jumlahnya bisa lebih dari 1.000 pelaku usaha. Memang 80% di antaranya memproduksi fesyen berbahan denim atau jins. Kalau sisanya sih banyak juga yang produksi fesyen berbahan jenis kain lainnya, seperti saya juga bikin kok pakaian berbahan kaos dan lainnya," ujar Ujang.

Ujang melanjutkan, hingga saat ini dia tak mengalami kendala yang berarti dalam menjalankan usahanya. Termasuk ketersediaan bahan baku cukup melimpah. Serta tenaga kerja yang memadai tersedia dengan kemampuan yang cukup andal.

"Alhamdulilah harga bahan baku juga saat ini naiknya enggak terlalu besar, yah hanya sekitar Rp1.500-2.000 saja. Jadi, enggak ada kendala yang begitu besar lah, pesanan dari konsumen juga lancar," katanya. (Dani R Nugraha)


Editor : Doni Ramdhani