Program Citarum Harum Belum Sepenuhnya Lancar, Ridwan Kamil Optimistis Rampung Tepat Waktu di 2025

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak menampik, sejauh ini program Citarum Harum belum sepenuhnya berjalan lancar. Masih banyak kendala-kendala yang diakuinya, tengah berproses menjadi lebih baik.

Program Citarum Harum Belum Sepenuhnya Lancar, Ridwan Kamil Optimistis Rampung Tepat Waktu di 2025

INILAHKORAN, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tak menampik, sejauh ini program Citarum Harum belum sepenuhnya berjalan lancar. Masih banyak kendala-kendala yang diakuinya, tengah berproses menjadi lebih baik.

Baik itu mengenai penyediaan lahan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) terpadu yang ditargetkan selesai di 70 titik , penanganan lahan kritis, hingga kualitas air, dimana sejauh ini masih menjadi pekerjaan besar untuk segera dituntaskan.

Kendati demikian dia optimistis, target yang dicanangkan terhadap Citarum Harum dapat rampung di 2025 kelak. Waktu yang tersisa ini diharapkannya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh stakeholder terkait, guna mewujudkan Sungai Citarum yang bersih dan layak.

"Kita selalu rutin mengevaluasi, Citarum Harum banyak progresnya, masih otw menuju target di 2025. Kita sudah mengevaluasi, hasilnya masih kurang. Contohnya penyediaan lahan TPS terpadu, itu masih kurang karena masih dibawah 30an. Tapi saya menyemangati, agar tetap semangat, kompak, karena durasinya panjang sampai 2025," ujarnya usai FGD keberlanjutan Citarum Harum dan Monev bersama 23 Dansektor di Hotel El Royale, Kota Bandung, Senin 5 Juni 2023.

Terlebih kata Emil, Sungai Citarum merupakan wajah Jawa Barat. Sehingga harus dirampungkan, menyusul capaian-capaian baik lainnya yang telah didapat. Ini tak lain guna mewujudkan warisan lingkungan yang baik bagi generasi penerus di masa mendatang.

"Hari ini juga kita mendapat penghargaan Kalpataru untuk warga dan institusi Jawa Barat, menandakan kita harus mewariskan Jawa Barat lebih baik lagi. Kualitas air dan sampah sudah membaik secara umum di awal 2017 tapi masih tunggu saja di 2025 sebagai akhir dari Citarum Harum seperti apa," ucapnya.

Dia melanjutkan, berbagai persoalan telah dipetakan dan diharapkan dapat segera diselesaikan. Terlepas dari itu, dia mendorong kepada seluruh pihak, terutama media massa dan stakeholder yang terlibat dalam program Citarum Harum, untuk dapat menyiarkan kepada masyarakat setiap progres pekerjaan, serta mendukung kelancaran pelaksanaan penyempurnaan sungai tersebut.

"Setelah dipetakan masalah, progres hari ini. Akan dikoordinasikan per masalah untuk memastikan solusinya apa, karena ada 12 isu di Citarum ini. Tolong dipublikasikan agar warga tidak buang sampah, mengapresiasi banjir berkurang walaupun masih ada. Makanya media bagian dari Pentahelix," imbuhnya.

Apalagi kata Emil, kolaborasi dalam penanganan Citarum Harum sempat mendapat apresiasi pada 2021 silam pada forum PBB di Glasgow, Skotlandia. Dimana konsep pentahelix dianggap menginspirasi negara-negara lain di dunia. Maka dari itu dia meminta, siapapun pimpinannya kelak konsep tersebut tetap berjalan secara optimal.

"Gagasan jangan berhenti di sosok. Kolaborasi pentahelix, super tim maka dansatgas simbol saja. Kita berharap Citarum Harum jangan terpengaruh dengan jabatan politik," pungkasnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana