Sakit Membawa Nikmat

SUNGGUH kasihan orang-orang yang kurang iman dan ilmunya. Hari demi hari yang dilalui di dunia ini selalu diliputi kesengsaraan yang datang silih berganti. Cemas dan gelisah merupakan indikasi hati yang jauh dari ketenteraman dan membuat nikmat yang ada tidak lagi dirasakan sebagai nikmat. Begitu banyak hal yang tidak diinginkan tiba-tiba datang menimpa. Karena belum tahu ilmunya, perasaaan pun semakin tertekan dan pasti ujungnya berupa penderitaan.

Sakit Membawa Nikmat
KH Abdullah Gymnastiar. (Istimewa)

Begitupun kalau Allah telah menghendaki tubuh ini sakit, mengapa kita harus pusing, kecewa atau protes? Ibarat seseorang menitipkan baju miliknya kepada kita kalau suatu saat diambil kembali, mengapa kita harus keberatan?

Ketiga, yakinilah bahwa Allah itu Maha Bijaksana dalam menentukan segala-galanya. Dia Maha Tahu akan keadaan tubuh kita karena memang Dia yang menciptakannya. Maha Suci Allah dari segala perbuatan zalim. Semua ditimpakan kepada makhluk-Nya sudah diukur dengan sempurna. Teramat mustahil akan over dosis.

"Allah tidak akan membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebijakan yang diusahakannya dan mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, dan rahmatilah kami. engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.S. al-Baqarah [2]:286).

Baca Juga : Jangan Sia-siakan Sunah di Malam dan Hari Jumat

Jadi, Allah tidak akan membebani seseorang untuk melakukan sesuatu di luar kapasitas kemampuannya. Allah mengetahui batas maksimal kemampuan kita menahan sakit. Dia Maha Tahu biaya yang dikeluarkan dan Dia pun Maha Tahu akan keadaan ekonomi kita. Dia Maha Tahu segala dampak yang akan terjadi pada masa depan kita dengan adanya penyakit ini. Intinya, Dia Maha Tahu segala awal dan akhir dari musibah yang memang sudah diukur dengan penuh kasih dan sayang-Nya.

Rasulullah Bersabda : Ketika seseorang ditimpa penderitaan (sakit), maka Allah mengutus dua orang malaikat kepadanya. Dia berfirman, "Dengarkanlah apa kata hamba-Ku ketika ditengok orang-orang. Jika ia mengucapkan Alhamdulillah, maka Allah befirman kepada dua malaikat tersebut, Sampaikanlah kepadanya, jika Aku mematikannya akibat penyakitnya, maka pasti masuk surga, dan jika ia Aku sembuhkan, maka pasti daging dan darahnya digantikan dengan yang lebih baik dari pada asalnya, serta Kujadikan penderitaan (penyakitnya) sebagai penebus dosa-dosanya." (H.R. al-Faqih).

Dalam hadis lain Rasulullah juga bersabda : "Rintihan orang yang sakit ditulis sebagai tasbih, jeritannya sebagai tahlil, nafasnya sebagai sedekah, tidurnya adalah ibadah, dan berbolak-baliknya ketika tidur seperti perang sabil. Dan ditulis pula baginya sebaik-baik amal yang biasanya ia lakukan di waktu sehatnya." (Al-Hadis).

Semoga Allah yang benar-benar sedang menyaksikan dan menguasai setiap getaran hati pada diri hamba-hamba pilihan-Nya, senantiasa menjaga, melindungi, serta memelihara kita dari prasangka buruk terhadap ketentuan-Nya. Lebih dari itu, kita justru diberi-Nya kekuatan untuk mampu menikmati dengan penuh kegembiraan atas segala ketentuan yang Dia tetapkan pada kita. [*]


Editor : Bsafaat