"Save Ralph", Animasi Pendek demi Akhiri Uji Coba Kosmetik pada Hewan

Film animasi pendek stop-motion berjudul "Save Ralph" akhirnya dirilis, memperkenalkan Ralph, seekor kelinci yang menjadi juru bicara kampanye global untuk melarang pengujian kosmetik pada hewan.

"Save Ralph", Animasi Pendek demi Akhiri Uji Coba Kosmetik pada Hewan
Ilustrasi (antara)

Spencer berharap film ini dapat menyampaikan pesan tanpa terasa berat. Penonton juga akan jatuh cinta dengan Ralph dan ingin berjuang untuknya serta hewan lain sepertinya, sehingga semua orang dapat melarang uji coba hewan  untuk selamanya.

Di sisi lain, aktor Maggie Q mengajak orang-orang untuk bijak membelanjakan uang. 

"Saya percaya pada semua orang. Saya merasa jika mereka tahu tentang penderitaan yang dialami oleh hewan  atas nama kecantikan - mereka akan mengubah permintaannya. Uji coba hewan pada  kosmetik masih legal di banyak tempat di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara. Untuk itu, saya ingin mengajak konsumen di wilayah ini untuk berpikir dua kali tentang dimana mereka membelanjakan uang mereka. Bagi saya, mengetahui saya tidak perlu produk yang kejam untuk menjadi cantik. Begitu juga untuk Anda! Mari kita buat pernyataan sikap bersama-sama!," tutur dia.

Campaign Manager ASEAN HSI, Aduane Joseph Alcantara menuturkan, di Indonesia dan ASEAN sendiri sebenarnya hasil jajak pendapat menunjukkan dukungan publik yang besar terhadap larangan uji coba kosmetik pada hewan.

Dia mengajak semua orang menjadi bagian dari kampanye HSI #SaveRalph yang akan menggabungkan advokasi global dengan meningkatnya kesadaran publik untuk menunjukkan penderitaan mengerikan yang dialami hewan dalam pengujian.

"Saya ingin mengajak semua orang untuk menjadi bagian dari kampanye kami dengan cara mendukung dan menyebarkan film 'Save Ralph' sehingga bersama-sama kita dapat memasukkan materi tentang uji coba hewan pada kosmetik dalam buku-buku sejarah," kata dia.

Kampanye ini berfokus pada 16 negara prioritas termasuk Brasil, Kanada, Chili, Meksiko, Afrika Selatan, dan 10 negara Asia Tenggara, dan organisasi mitra, Humane Society of the United States dan Humane Society Legislatif Fund, yang berfokus pada undang-undang di Amerika Serikat. (antara)


Editor : suroprapanca