SDN Sadeng 03 Hadirkan Pembelajaran Berdiferensiasi Melalui APOLO

Implementasi Kurikulum Merdeka, SDN Sadeng 03 Semarang menghadirkan inovasi pembelajaran berdiferensiasi melalui Aplikasi Potensi Lokal atau APOLO.

SDN Sadeng 03 Hadirkan Pembelajaran Berdiferensiasi Melalui APOLO
Implementasi Kurikulum Merdeka, SDN Sadeng 03 Semarang menghadirkan inovasi pembelajaran berdiferensiasi melalui Aplikasi Potensi Lokal atau APOLO.

Atas dasar itulah, lanjut Galih, maka perlu langkah terobosan untuk menangani hal tersebut. 

Salah satu langkah yang diambil oleh SDN Sadeng 03 adalah membuat aplikasi potensi lokal (APOLO) yang terintegrasi dengan media QARVI (QR Code, Augmented Reality dan Virtual Reality) sebagai upaya mengenalkan potensi lokal yang ada di daerah sekitar, menguatkan materi kurikulum merdeka,  pengimplementasian asesmen awal, membuat display produk, perangkat pembelajaran hingga menautkan berbagai kebutuhan guru lainnya untuk pembelajaran yang lebih baik. 

Langkah yang diambil oleh SDN Sadeng 03 tersebut, sebagai upaya untuk menegaskan SD tersebut menerapkan kurikulum merdeka dengan pola mandiri berubah.  

Karenanya melalui pola pula, maka kepala dan guru SDN Sadeng 03 harus berupaya belajar dan berlatih untuk menerapkan konsep kurikulum merdeka di sekolahnya secara mandiri. 

Galih menambahkan, secara umum dapat digambarkan para guru di SDN 03 Sadeng mengakses platform merdeka mengajar yang dibuat oleh Kemdikbudristek, namun jika berkaitan dengan konten lokal sebagai penguat implementasi kurikulum merdeka maka guru di SDN Sadeng 03 dapat menggunakan platform APOLO yang dikembangkannya.

"Harapannya adanya APOLO dapat melengkapi khasanah belajar dulu dalam penerapan kurikulum merdeka. Terutama menyatukan pembelajaran bersama dengan masyarakat melalui berbagai potensi local yang dimilikinya," papar Galih.

Dia menambahkan, fitur di APOLO pun dilengkapi dengan tautan Asesmen Awal sebagai upaya mengenal karakteristik siswa secara mendalam. 


Editor : Ghiok Riswoto