SLBN A Pajajaran Kota Bandung Melaksanakan US Secara Daring

Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Jawa Barat Deden Saiful Hidayat mengunjungi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN A) Pajajaran, Kota Bandung untuk memantau pelaksanaan Ujian Sekolah (US) kelas XII. Kegiatan ini dilakukan sebanyak sembilan orang secara daring.

SLBN A Pajajaran Kota Bandung Melaksanakan US Secara Daring
Foto: Okky Adiana

INILAH, Bandung - Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Jawa Barat Deden Saiful Hidayat mengunjungi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN A) Pajajaran, Kota Bandung untuk memantau pelaksanaan Ujian Sekolah (US) kelas XII. Kegiatan ini dilakukan sebanyak sembilan orang secara daring.

Dalam kunjungannya Deden menyebut, pelaksanaan US ini memenuhi kebijakan pemerintah, dalam proses pembelajaran di akhir tahun, yaitu melakukan evaluasi. Selain itu, evaluasi dalam bentuk US ini dilaksanakan tetap dalam protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat.

"Menurut saya sih sudah bagus dalam menerapkan US ini. Pihak sekolah juga kan, sudah memperhatikan 5 M, (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mungurangi mobilitas)," ujar Deden, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga : Polisi Ungkap Dugaan Sementara Terbakarnya Kilang Minyak Balongan Indramayu

Sementara itu, Humas SLBN A Pajajaran Kota Bandung Tri Bagio menambahkan kesembilan siswa itu melakukan ujian secara daring, bahkan 100 persen hadir dalam ujian ini dan menggunakan aplikasi google meet. 

Pelajaran yang diujikan yakni sesuai mata pelajaran di SMA pada umumnya, seperti bahasa Indonesia, Matematika, IPS, Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Agama, PPKN.

"Lalu ada beberapa mata pelajaran vokasinal seperti, publikasi komputer, sistem komunikasi, dan informasi, praktik atau belajar coding atau pendataan. Kalau di musiknya ada combo, dan kesenian daerah," ucap Tri.

Baca Juga : Hore, Warga Kota Bandung Bisa Akses Internet Gratis Mulai Tanggal Ini!

Menurut Tri, hambatan dalam proses US ini adalah hanya masalah sinyal yang tidak stabil dan posisi anak-anak di rumah biasanya bareng dengan keluarganya, maka hal ini tidak kondusif dalam pembelajarannya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani