Tak Miliki Klenteng, Etnis Tionghoa di Cimahi Pilih Kumpul Bareng Keluarga saat Imlek

Perayaan Hari Raya Imlek menjadi momentum yang ditunggu-tunggu masyarakat etnis Tionghoa di berbagai belahan dunia. Tak terkecuali di Indonesia yang dimaknai sebagai simbol harapan agar tahun ini menjadi tahun yang berkah dan lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Tak Miliki Klenteng, Etnis Tionghoa di Cimahi Pilih Kumpul Bareng Keluarga saat Imlek

Kondisi serupa juga dirasakan Halim Handjojo (46). Pemilik toko mebeul yang juga etnis Tionghoa ini mengakui sudah jarang melaksanakan tradisi Imlek yang kerap digunakan orang tuanya.

"Dulu orang tua kita suka pasang hio di depan rumah atau toko. Tapi, semenjak mereka sudah tidak ada jadi kita fokus ke usaha," ungkap Halim.

Selain itu, terang Halim, ketiadaan tempat ibadah bagi umat Konghucu di Kota Cimahi menjadi faktor yang membuat warga Tionghoa lebih memilih beribadah di rumah masing-masing.

Baca Juga : Tokoh Tionghoa Jabar Minta Warga Keturunan Tionghoa Tidak Golput

"Kalau kita beribadah di rumah masing-masing, soalnya di Cimahi gak ada klenteng. Ada juga harus ke KBB atau Kota Bandung," terangnya.

Tak adanya fasilitas tempat ibadah bagi etnis Tionghoa pun diakui Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Cimahi.

Kasi Budaya Disbudparpora Cimahi, Asep Hendrayana tak memungkiri, kegiatan seni maupun budaya perayaan Imlek jarang diadakan baik di tingkat kota maupun di kalangan etnis Tionghoa yang bermukim di kawasan Jalan Pacinan dan Jalan Gandawijaya.

Baca Juga : Sepanjang 2023, Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR Klaim Bangun 135 PJUTS di Lima Kecamatan di KBB

"Karena mereka kalau pun misalkan mau beribadah di Cimahi tidak ada Kelenteng. Alhasil, mereka keluar Cimahi seperti KBB atau ke Bandung," ujarnya.*** (agus satia negara)***


Editor : JakaPermana