Tanam 51 Batang Pohon Baros, Dikdik: Ini Kompensasi Sejumlah Pohon yang Ditebang saat Pembuatan Akses Gereja Betania

Pemkot Cimahi melakukan penanaman pohon sebagai kompensasi ditebangnya sejumlah pohon saat membuat akses menuju Gereja Betania Fresh Anointing di Jalan HMS. Mintaredja, Baros, Kota Cimahi.

Tanam 51 Batang Pohon Baros, Dikdik: Ini Kompensasi Sejumlah Pohon yang Ditebang saat Pembuatan Akses Gereja Betania
INILAHKORAN, Cimahi - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melakukan penanaman pohon sebagai kompensasi ditebangnya sejumlah pohon saat membuat akses menuju Gereja Betania Fresh Anointing di Jalan HMS. Mintaredja, Baros, Kota Cimahi.
Penanaman pohon tersebut dilakukan sesuai amanat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pemberian Izin Penebangan dan Pemangkasan Pohon di Lahan Pemkot Cimahi.
"Penanaman pohon sebagai kompensasi adanya beberapa pohon yang ditebang untuk pembangunan gereja," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan, Senin 9 Januari 2023.
Ia menyebut, sebanyak 51 batang pohon yang ditanam sebagai kompensasi atas ditebangnya pohon untuk membuat akses gereja tersebut.
"Selain di Jalan HMS Mintaredja, pohon juga sudah ditanam di Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah Kelurahan Cibeber dan Kelurahan Cipageran," sebutnya.
Menurutnya, jenis pohon yang ditanam merupakan jenis Manglietia Glauca Bi atau tanaman baros yang merupakan ciri khas wilayah Kelurahan Baros.
"Yang dipilih tanaman khusus Baros. Mudah-mudahan bisa menguatkan sejarah Baros itu sendiri," tuturnya.
Ia menilai, kompensasi penanaman pohon ini sebagai pengingat bahwa setiap aktivitas pembangunan di Kota Cimahi tetap harus mempertahankan unsur lingkungan dengan tujuan untuk menyelamatkan dan melestarikan pohon-pohon.
"Ini bertujuan untuk memperindah lingkungan dan lanskap kawasan, juga bertujuan untuk meningkatkan luasan dan kualitas RTH sebagai fungsi esensial ekologis yang bisa dinikmati oleh masyarakat," bebernya.
Dengan meningkatnya jumlah pohon yang ditanam, lanjut dia menambahkan, maka dalam jangka panjang jumlah serapan karbon dioksida dan produksi oksigen semakin tinggi). 
Selain itu, sambung dia, juga sebagai upaya untuk melestarikan spesies lokal.
"Karena keberadaan spesies lokal di habitat alaminya saat ini tengah mengalami penurunan populasi atau deacreasing population, serta sebagai upaya untuk  memenuhi aspek estetika RTH (Species Bungur)," tandasnya.*** (agus satia negara)


Editor : Ahmad Sayuti