Terancam Menggelora, Tiga Musisi Gimbal Diadili Dalam DCDC Pengadilan Musik

Djarum Coklat Dot Com (DCDC) Pengadilan Musik Virtual kembali mengadili musisi berbakat di tanah air. Pada edisi 26 Maret 2021 DCDC Pengadilan Musik, mengadili tiga musisi gimbal yang terancam menggelora karena karya musiknya yang apik.

Terancam Menggelora, Tiga Musisi Gimbal Diadili Dalam DCDC Pengadilan Musik
Istimewa

INILAH, Bandung - Djarum Coklat Dot Com (DCDC) Pengadilan Musik Virtual kembali mengadili musisi berbakat di tanah air. Pada edisi 26 Maret 2021 DCDC Pengadilan Musik, mengadili tiga musisi gimbal yang terancam menggelora karena karya musiknya yang apik.

Ketiga musisi gimbal tersebut yaitu Dellu Uyee, Rafi Gimbal dan Resha Stromp yang tergabung dalam sebuab grup band bernama PT Menggelora. Penamaan PT sendiri merupakan akronim dari Pemuda Terancam.

Seperti halnya pada persidangan-persidangan sebelumnya, sidang dihadiri dua jaksa penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Di kursi pembela hadir Yoga (PHB) dan Ruly Cikapundung. Sebagaimana biasa, pengadilan dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dengan panitera sidang Eddi Brokoli.

Baca Juga : Trio Vokal Loko Luncurkan Single "Kesempatan"

Sidang pun diawali dengan sejumlah pertanyaan dari jaksa penuntut Budi Dalton. Salah satunya terkait penamaan grup band yang terbilang unik, seperti nama sebuah perusahaan.

"Ini kenapa ko bisa namanya PT, karena kan PT itu identik dengan perusahaan," tanya Budi Dalton dalam persidangan, Kantin The Panas Dalam, Kota Bandung, Jumat (26/3/2021).

Selain itu, Jaksa Penuntut Pidi Baiq juga turut mempertanyakan terkait penamaan judul album yang diberi nama Long Journey. Dan sejauh serta sesulit apa proses yang dilalui PT Menggelora sebelum meluncurkan album.

Baca Juga : Pada Siapa, Penderita Masalah Mental Boleh Curhat? Begini Kata Psikolog

Pertanyaan tersebut pun langsung dijawab oleh Dellu Uyee secara baik. Menurutnya, memang PT Menggelora mengambil konsep dari sebuah perusahaan yang ingin maju. Bahkan, untuk menciptakan kualitas musik yang baik, perusahaan tersebut diibaratkan berani menugaskan jam lembur untuk para karyawannya.

Halaman :


Editor : Bsafaat