TKPK Kota Bogor Dorong Penurunan Angka Kemiskinan, Ini Strateginya

TKPK Kota Bogor memiliki kebijakan strategis dalam mendukung penanggulangan kemiskinan

TKPK Kota Bogor Dorong Penurunan Angka Kemiskinan, Ini Strateginya
Foto Rizki Mauludi

"Berbicara kemiskinan, harus ada upaya yang paling tidak betul-betul terstruktur. Sehingga, jika kemiskinannya terstruktur maka pengentasannya pun harus terstruktur. Dedie ingin segera ada langkah-langkah konkrit," tuturnya.

"Segera ada kontribusi dari masing-masing dinas. Kemudian, dari dinas-dinas yang lain mendorong mentalitas. PR-nya masih banyak. Bukan semata-mata unsur intervensi pemerintah saja, tetapi apapun yang harus kita lakukan. Mentalitas-mentalitas seperti itu harus dibangun di masyarakat Kota Bogor," tambah Dedie.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudy Mashudi memaparkan, kota dan kabupaten diminta untuk segera mengkonsolidasikan terkait dengan aktif data kemiskinan, juga hal-hal terkait dengan strategi penanganan kemiskinan.

Baca Juga : Saling Lempar Pujian Cak Imin dan Prabowo Subianto di SICC Bogor

"Hal ini dikarenakan beberapa daerah menunjukkan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Dan perlu kami sampaikan bahwa Jawa Barat ini menjadi salah satu provinsi yang angka kemiskinannya cukup tinggi. Bahkan, kalau kita lihat angka 2021 dan 2022 ada penambahan kota/kabupaten yang mengalami angka kemiskinan ekstrim," ungkap Rudy.

Rudy menjelaskan, tahun 2021 kota/kabupaten kemiskinan ekstrim di Jawa Barat hanya ada 5, sebut saja Kabupaten Karawang, Indramayu, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur dan Kuningan. Kemudian, di 2022 bertambah jadi 17 kota/kabupaten, kota Bogor tidak termasuk daerah yang masuk daerah angka kemiskinan ekstrim.

"Kemudian, kalau kita lihat data saat ini terlihat bahwa Jawa Barat yang paling kuning pada tahun 2021 adalah termasuk ke dalam angka 16 provinsi terendah angka kemiskinannya cukup tinggi. 2022 Jawa Barat masih cukup tinggi bahkan tadi ada 17 wilayah," jelas Rudy.

Baca Juga : Gerindra Gelar Rapimnas di Bogor, Prabowo Bakal Diusung Kembali Jadi Capres 2024

Ia memaparkan, jika dilihat grafik dari persentase dan jumlah kemiskinan Kota Bogor sejak 2014 sampai 2021, sejak tahun 2014 hingga 2019 itu selalu menurun. Bahkan di 2014, angka kemiskinan Kota Bogor 7,74 persen, di 2019 turun jadi 5,70 persen. Namun demikian, pada saat Covid-19 di 2020 dan 2021, dimana akses terkait dengan pekerjaan, akses terkait dengan usaha, hingga terdapat pembatasan-pembatasan akhirnya berpengaruh terhadap angka kemiskinan. Dari studi yang dilakukan, yang paling terdampak adalah sektor non formal.


Editor : Ahmad Sayuti