Wah...Kesembuhan Covid Garut Lebih Tinggi dari Nasional, Tapi...?
Meski sempat mengkhawatirkan dan mendapatkan perhatian khusus Gubernur Jabar Ridwan Kamil, kasus pasien sembuh dari Covid-19 di Kabupaten Garut terus menunjukkan peningkatan signifikan.
INILAH, Garut - Meski sempat mengkhawatirkan dan mendapatkan perhatian khusus Gubernur Jabar Ridwan Kamil, kasus pasien sembuh dari Covid-19 di Kabupaten Garut terus menunjukkan peningkatan signifikan.
Pada Selasa (31/8/2021), kasus pasien sembuh dari Covid-19 di Kabupaten Garut mencapai sebanyak 22.994 orang. Persentasenya mencapai sekitar 94 persen dari akumulasi pasien positif Covid-19 sebanyak 24.460 orang.
Ada penambahan pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 32 orang pada hari itu. Jumlah tersebut lebih banyak daripada penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 12 orang saat bersamaan.
Baca Juga : Ditanya Jokowi Mau Belajar Tatap Muka, Pelajar Cirebon: Mau...
Persentase kesembuhan pasien Covid-19 sebesar 94 persen di Garut tersebut lebih besar dibandingkan persentase kesembuhan secara nasional yang mencapai 91,77 persen. Namun masih lebih rendah dibandingkan persentase kesembuhan rata-rata di Jawa Barat.
Data Satgas Covid-19 Nasional (BNPB) dikutip dari laman resminya https://www.covid19.go.id/, persentase kesembuhan pasien Covid-19 secara nasional mencapai sekitar 91,77 persen. Persisnya sebanyak 3.743.716 pasien dinyatakan sembuh dari akumulasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.079.267 orang.
Sedangkan berdasarkan data di situs Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Jawa Barat mencapai sekitar 94,77 persen. Persisnya sebanyak 653.758 pasien dinyatakan sembuh dari akumulasi pasien positif Covid-19 sebanyak 689.797 orang.
Baca Juga : Covid-19 Menurun, Garut Waspadai Fenomena Gunung Es
Gubernur Ridwan Kamil dalam kunjungan kerjanya ke Garut pada akhir Juni 2021 sempat meminta Garut meningkatkan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang saat itu sangat rendah, mencapai sekitar 63 persen. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata Jawa Barat.
Halaman :