Covid-19 Menurun, Garut Waspadai Fenomena Gunung Es

Terus menurunnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut seyogyanya tidak menjadikan semua pihak lengah dan tetap memasang kewaspadaan terhadap bahaya penularan penyakit disebabkan novel coronavirus itu. 

Covid-19 Menurun, Garut Waspadai Fenomena Gunung Es

INILAH, Garut - Terus menurunnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut seyogyanya tidak menjadikan semua pihak lengah dan tetap memasang kewaspadaan terhadap bahaya penularan penyakit disebabkan novel coronavirus itu. 

Apalagi belakangan muncul sejumlah varian baru lebih berbahaya, seperti  varian alpa (B.1.1.7), beta (B.1.351), gamma (Brasil P,1), dan delta (B.1.617.2). Juga, varian terbaru C.1.2 yang muncul di Afrika. 

Masih adanya kasus aktif Covid-19 dan penambahan volume harian kasus baru pasien terkonfirmasi positif juga menunjukkan bila wabah Covid-19 belum berakhir.

Baca Juga : Hingga Juli, Ada 76 Kali Gangguan Jaringan Listrik Akibat Layangan di Garut

"Kasus Covid turun, tapi kewaspadaan tak boleh kendur. Disiplin akan prokes (protokol kesehatan) harus tetap dijaga dan mestinya jadi kebiasaan sehari-hari sekarang ini. Sampai hari ini, sekalipun secara umum kasusnya menurun, tapi masih ada penambahan kasus positif. Artinya, pandemi belum berakhir. Jangan terlalu euforia dengan menurunnya kasus Covid-19 saat ini," kata Ketua DPD Laskar Indonesia Kabupaten Garut Dudi Supriyadi, Selasa (31/8/2021).

Menurut Dudi, kasus Covid-19 merupakan fenomena puncak gunung es. Apa yang tampak di permukaan hanyalah bagian kecil dari apa yang terdapat di bawah permukaan. Kasus sebenarnya di lapangan lebih banyak daripada yang terlaporkan. 

Dia beralasan, hal itu karena sejak awal, pendataan bermasalah karena sering terjadi ketidaksesuaian data antara daerah dengan provinsi dan pusat. Entah karena terkendala teknis atau kepentingan politis dari masing-masing pihak. 

Baca Juga : Kualitas Hasil Pertanian Harus Terjaga

Juga, di lapangan, banyak orang merasakan gejala terinfeksi Covid, tapi dengan berbagai alasan, mereka tak memeriksakan diri ke layanan kesehatan, atau melapor ke petugas melainkan lebih memilih isolasi mandiri di rumah. Padahal bisa jadi mereka positif dan berpotensi menularkan virus ke orang lain.

Halaman :


Editor : Zulfirman