Walhi Jabar Sebut Perhutani Tak Punya Peta Perencanaan Wisata Alam di Rancaupas

Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi Jabar menilai penanaman kembali kawasan hutan dan rawa-rawa di objek wisata alam di Rancaupas yang rusak akibat event off road bukanlah alternatif tepat. 

Walhi Jabar Sebut Perhutani Tak Punya Peta Perencanaan Wisata Alam di Rancaupas
Ketua Dewan Daerah Walhi Jabar Dedi Kurniawan mengatakan, sebenarnya hal penting yang kudu dilakukan yakni pemetaan peruntukan dan pemulihan kawasan wisata alam di Rancaupas. (rd dani r nugraha)

INILAHKORAN, Soreang - Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi Jabar menilai penanaman kembali kawasan hutan dan rawa-rawa di objek wisata alam di Rancaupas yang rusak akibat event off road bukanlah alternatif tepat. 

Ketua Dewan Daerah Walhi Jabar Dedi Kurniawan mengatakan, sebenarnya hal penting yang kudu dilakukan yakni pemetaan peruntukan dan pemulihan kawasan wisata alam di Rancaupas.

"Pemulihan itu di antaranya merawakan kembali kawasan penting wisata alam di Rancaupas. Serta membuat penataan zona, sosialisasi terhadap internal Perhutani dalam hal perlindungan. Walhi Jabar juga mendorong adanya sosialisasi yang juga penting kepada para mitra dalam hal ini pemandu agar mereka menjunjung tinggi nilai wisata alam di Rancaupas," kata Dedi, Rabu 15 Maret 2023.

Baca Juga : Pelapor Kasus Perusakan Bangunan di Sukajadi Kecewa Putusan Hakim PN Bandung terhadap Terdakwa

Tak hanya itu, dia menegaskan saat ini juga banyak perusahaan swasta yang menjadi mitra wisata alam di Rancaupas yang harus dikaji kembali keberadaannya. Sebab, kehadirannya semakin semrawut dan terus bergeser ke hutan alam Sehingga nilai dan fungsi ekologi hutan lindung menjadi rusak.

"Maka dari itu, harus ada pengkajian pemulihan kawasan dan pemetaan kawasan. Ini penting untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan perlindungan," ujarnya.

Dedi melanjutkan, kerusakan pada event motor trail pada 5 Maret 2023 lalu itu merupakan klimaksnya saja. Pasalnya, kerusakan kawasan wisata alam di Rancaupas itu sudah lama terjadi dan sangat parah.

Baca Juga : Open Bidding Sekda KBB Kerap Bikin Gaduh, DPRD KBB Bakal Panggil Kembali BKPSDM

Hal itu diakuinya terjadi lantaran Perhutani tidak memiliki peta perencanaan wisata alam di Rancaupas yang relatif baik. Sehingga, perluasan wisata alam terus berlanjut ke kawasan-kawasan penting, seperti hutan alam dan rawa-rawanya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani