Wali Kota Bandung Akui Subsidi Tahu Tempe dari Pemkot Belum Ideal

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui, bantuan uang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebesar Rp 1.000 untuk perajin tahu dan tempe belum ideal. 

Wali Kota Bandung Akui Subsidi Tahu Tempe dari Pemkot Belum Ideal
Wali Kota Bandung Yana Mulyana
INILAHKORAN, Bandung - Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengakui, bantuan uang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sebesar Rp1.000 untuk perajin tahu dan tempe belum ideal. 
"Kita akui, karena subsidinya juga Rp 1.000 rupiah. Sementara dari harga Rp 7.000 sampai Rp 8.000 naik menjadi Rp 13.000. Kenaikannya masih tinggi," kata Yana Mulyana pada Selasa 18 Oktober 2022.
Namun demikian, Yana Mulyana menyebut bahwa Pemkot Bandung akan terus berupaya untuk kembali menstabilkan harga tahu dan tempe. Salah satunya berkirim surat ke pemerintah pusat. 
"Kita berharap, mereka tidak mogok. Karena ini jenis pangan yang menjadi favorit masyarakat. Mungkin nanti kita akan berkirim surat ke pemerintah pusat, dan pihak-pihak berwenang," ucapnya. 
Yana menambahkan, Pemkot Bandung tidak dapat melakukan banyak intervensi. Selain bahan baku tahun dan tempe import, petani lokal kacang kedelai pun masih terhitung sedikit sekali. 
Diketahui, sejumlah pedagang dan perajin tahu tempe di Kota Bandung telah menaikan harga jual menjelang kenaikan harga tahu dan tempe se Jawa Barat yang akan dilakukan pada Kamis 20 Oktober. 
Salah seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Kosambi Bandung Oki mengatakan, bahwa kenaikan harga tersebut berada dikisaran Rp 500 hingga Rp 1.000 perbungkusnya
"Yang lain sudah ada yang menaikan harga. Tapi kalau di pabrik yang saya biasa ambil, belum. Tapi itu naiknya juta enggak tinggi, paling satu bungkus ada yang Rp 1.000, ada yang Rp 500 tergantung model tahu nya," kata Oki. 
Oki pun menyebut, bahwa kenaikan harga juga telah terjadi pada tempe. Kenaikan harga tempa saat ini berada dikisaran Rp 1.000. Namun begitu, kenaikan dibarengi ukuran tempe yang kembali normal. 
"Tapi ini kembali ke ukuran normal. Karena biasanya kalau harganya sudah naik, tempe ukurannya normal. Kemarin waktu belum naik ukurannya kecil. Tahu juga sama kaya gitu," ucapnya
Ketua paguyuban perajin tahu tempe Jabar M Zamaludin mengatakan, bahwa kenaikan harga yang nantinya akan dilakukan pada Kamis 20 Oktober 2022 mendatang akan beragam. 
"Karena mogok batal, jadi kita solusinya menaikkan harga tahu tempe. Harga kenaikan pun beragam, mulai dari Rp 500 sampai Rp 1.000 per buah, atau Rp 5.000 per papan," kata M Zamaludin. 
M Zamaludin menambahkan, bahwa kenaikan harga tahu dan tempe di Jabar akan dilakukan secara serentak. Namun dia juga tidak menampik, saat ini telah ada beberapa perajin yang menaikkan harga. 
"Karena harga kedelai sekarang Rp 13.300 per kilogram. Jadi, kerugian kita lumayan gede, Rp 200 sampai Rp 300 ribu, tergantung banyaknya produksi. Bahkan ada juga sampai jutaan kerugiannya," ucapnya. *** (yogo triastopo) 


Editor : Ahmad Sayuti