Wali Kota dan Kapolresta Cek Persiapan Dibuka Kembalinya Mal, Ini Hasilnya

Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Kapolresta Bogor Kota Susatyo Purnomo Condro meninjau kesiapan dioperasikannya kembali mal dan pusat perbelanjaan dalam waktu dekat, dua titik yang dipantau adalah Botani Square dan Mall BTM pada Sabtu (21/8/2021) sore.

Wali Kota dan Kapolresta Cek Persiapan Dibuka Kembalinya Mal, Ini Hasilnya
Foto: Rizki Mauludi

Bima menambahkan, sekarang pekerjaan rumahnya adalah dalam beberapa hari ke depan memaksimalkan sosialisasi aplikasi Peduli Lindungi harus betul-betul tersosialisasikan dengan baik ke semuanya.

"Ya, supaya warga siap-siap pakai aplikasi itu sebagai syarat mengunjungi mal. Dan setiap pengelola pusat perbelanjaan menyiapkan QR Code-nya. Saya sudah perintahkan Disperindag untuk bantu fasilitasi jika ada kendala di lapangan dari teman-teman pusat perbelanjaan," terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPC Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bogor-Depok, Herman mengatakan, asosiasinya memiliki 18 anggota, tujuh diantaranya di Kota Bogor, empat di Kabupaten Bogor dan tujuh di Kota Depok.

Baca Juga : Tembus Sejuta Jiwa Vaksinasi Covid-19, Ini Apresiasi Bupati Bogor

"Saya pastikan tujuh pusat belanja anggota APPBI di Kota Bogor siap untuk bisa melakukan pembukaan. Tentunya dengan protokoler yang disampaikan asosiasi dan kami sudah sebarkan di forum retail Kota Bogor, panduan nya seperti apa dan lain-lain. Kami berharap semua taat untuk bisa mematuhi ketentuan yang sudah ditentukan oleh pemerintah," tuturnya.

Ia menjelaskan, salah satu ketentuannya adalah setiap pengunjung diwajibkan untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki mal tersebut. Sampai dengan saat ini sistem ini terus dibenahi dan disempurnakan, dimana dalam sistem itu sudah diatur kapasitas mall, termasuk pembatasan 50 persen.

"Diaplikasi itu sistemnya di sana tertera sekian banyak orang per jumlah berapa ribu, kalau kapasitas per mall misalnya Botani ada 25 ribu, begitu 50 persen dari 25 ribu sistem ini akan lock, untuk orang tidak bisa masuk. Begitu pula setelah itu keluar (checkout) baru orang boleh masuk," jelasnya.

Ia menambahkan, dari survei ujicoba pembukaan yang dilakukan di pusat perbelanjaan di Jakarta, masih banyak kendala yang ditemui. Di beberapa tempat memang spesifikasi mall berbeda. Ada yang segmentasinya menengah atas, menengah bawah. Tentunya pandai-pandai management mengatur ini semua.


Editor : Bsafaat