WNA Ikut Mulung Runtah Di Ciawi, Ini Alasannya 

Tiga orang Warga Negara Asing dari Perusahaan Restoring Intergrity to the Ocean (RIO) ikut melaksanakan giat Festival Mulung Runtah (pungut sampah) yang digagas oleh Baraya Ecovilage.

WNA Ikut Mulung Runtah Di Ciawi, Ini Alasannya 
Tiga orang Warga Negara Asing dari Perusahaan Restoring Intergrity to the Ocean (RIO) ikut melaksanakan giat Festival Mulung Runtah (pungut sampah) yang digagas oleh Baraya Ecovilage. (Reza Zurifwan)

INILAH, Ciawi - Tiga orang Warga Negara Asing dari Perusahaan Restoring Intergrity to the Ocean (RIO) ikut melaksanakan giat Festival Mulung Runtah (pungut sampah) yang digagas oleh Baraya Ecovilage.

Kedatangan para WNA asal USA dan India ini karena mereka peduli sampah dan penangganan sampah harus dilakukan mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari gunung hingga laut.

"Perusahaan RIO sudah 21 kali ikut memungut sampah di sekuruh dunia baik yang ada di wilayah pegunungan hingga laut atau dari hulu hingga hilir, sampah adalah masalah kita sebagai manusia dan bukan hanya masalah masyarakat setempat karena sampah yang ada di wilayah Ciawi bisa saja sampai di perairan laut Amerika, India atau negara - negara lainnya," ucap Trisna Bahtiar juru bicara sekaligus Direktur Lingkungan  RIO kepada wartawan, Minggu, (23/2).

Ketua Pelaksana Festival Mulung Runtah Erni Winarni berharap keikut sertaan WNA bisa menyadarkan dan momotivasi masyarakat untuk ikut memungut sampah dan menjaga lingkungannya 

"WNA yang ikut mulung runtah atau mungut sampah ini bisa menjadi contoh dan memotivasi masyarakat khususnya wilayah Ciawi untuk peduli kepada lingkungannya hingga bersih dari sampah," harap Erni.

Ia menambahkan Kecamatan Ciawi haruslah bersih dari sampah karena wilayah ini adalah pintu masuk atau gerbang objek wisata yang banyak tersebar di Kawasan Puncak.

"Kecamatan Ciawi ini kan pintu gerbang Kawasan Puncak hingga malu kita sebagai masyarakat terutama wisatawan apabila banyak sampah di Ciawi, apalagi selain sampah rumah tangga para relawan juga menemukan adanya sampah Potongan Kayu Liar (PKL) yang bisa menyebabkan bencana alam banjir," tambahnya.

Halaman :


Editor : Bsafaat