559 Warga Korban Banjir Citarum Masih Bertahan di Pengungsian

Sebanyak 559 orang warga Kabupaten Bandung terpaksa bertahan di pengungsian selama tiga hari terakhir ini. 

559 Warga Korban Banjir Citarum Masih Bertahan di Pengungsian
Sebanyak 559 orang warga Kabupaten Bandung terpaksa bertahan di pengungsian.
INILAH, Bandung- Sebanyak 559 orang warga Kabupaten Bandung terpaksa bertahan di pengungsian selama tiga hari terakhir ini. 
 
Meski surut, genangan air akibat banjir luapan Sungai Citarum masih merendam sebagian pemukiman warga di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang.
 
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat mengatakan, banjir mulai menggenang di Kabupaten Bandung sejak Minggu malam(13/1). 
 
Terdapat tiga kecamatan yang terendam yakni Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang.  Banjir diakibatkan air dari sungai Citarum yang meluap setelah kawasan Bandung diguyur hujan.
 
Pada minggu malam, banjir menggenang dengan ketinggian antara 20 CM- 160 CM. Sementara pada selasa (15/1/19) air sudah surut. Hanya beberapa Kampung masih tergenang dengan ketinggian air paling tinggi 60 CM.
 
Warga yang terdampak banjir, mulai menempati pengungsian pada senin (14/1/19). Kendati sudah mulai surut, masih banyak warga yang bertahan di tempat pengungsian.
 
"Ada beberapa tempat pengungsian. Di Kecamatan Baleendah terdapat 5 shelter pengungsi, Dayeuhkolot 5 shelter dan Bojongsoang 1 shelter," kata Sudrajat, Selasa (15/1/19).
 
Dikatakan Sudrajat,  hingga saat inu total pengungsi di tiga Kecamatan tersebut ada 173 Kepala Keluarga atau 559 jiwa.  "Ada 559 jiwa yang mengungsi, diantaranya ada 64 lansia dan 47 balita," ujarnya.
 
Diberitakan sebelumnya,  puluhan Kepala Keluarga (KK) pengungsi korban banjir di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, masih bertahan di pengungsian Gedung Inkanas. Meski banjir mulai berangsur surut, namun rata rata warga masih bertahan di
pengungsian.
 
Netty (39) salah seorang pengungsi warga RT 3 RW 9 Kampung Jambatan Cigosol mengatakan, saat ini banjir mulai surut. Dari sebelumnya mencapai 2 meter di daerah yang rendah, kini berkurang antara 50 cm hingga 1 meter. Sedangkan di daerah tinggi, genangan memang sudah tak terlihat namun menyisakan lumpur dan cileuncang.
 
"Memang mulai surut, tapi kami belum kembali ke rumah. Karena masih ada genangan dan takut banjir susulan,"kata Nety, Selasa (15/1).
 
Menurut Nety, saat ini di pengungsian Gedung Inkanas terdapat 58 KK dengan 177 jiwa. Mereka berasal dari RW 6,7,8,9 dan 10 Kelurahan
Andir Kecamatan Baleendah. Para pengungsi ini telah berada di pengungsian sejak dua hari lalu.
 
"Walaupun dari kemarin cuac cerah enggak ada hujan yah. Tapu kami masih bertahan disini karena takut ada banjir susulan,"ujar Nety.


Editor : inilahkoran