Agar Bercanda tak Kebablasan, Begini Aturannya dalam Islam

ISLAM agama sempurna yang telah mengatur segala aspek kehidupan manusia. Tak ada yang luput, bahkan, dalam urusan-urusan kecil semisal bercanda.

Agar Bercanda tak Kebablasan, Begini Aturannya dalam Islam
Ilustrasi/Net

"Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk membuat orang lain tertawa. Celakalah ia, celakalah ia." (HR. Abu Daud, Baihaqi, Ahmad. Berkata Syuiab al-Arnauth: Sanadnya Hasan)

Syarat Kedua: Tidak mengandung sesuatu yang keji atau sesuatu yang kasar dan tidak senonoh, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Syarat Ketiga: Hendaknya dilakukan sekedarnya dan seperlunya, serta tidak terus menerus. Berkata al-Mula Ali al-Qari di dalm Mirqah al-Mafatih Syarah Misykat al-Mashabih (14/153):

Baca Juga : Janji Rasul bagi yang Memiliki Dua Anak Perempuan

Berkata an-Nawawi: Ketahuilah bahwa bergurau yang dilarang adalah yang keterluan dan terus-menerus, karena hal itu akan menyebabkan tertawa dan mengeraskan hati, serta memalingkan dari mengingat Allah dan dari memikirkan masalah-masalah agama. Bahkan seringnya menyakitkan orang lain dan menimbulkan dendam, begitu juga bisa menjatuhkan kewibawaan dan kehormatan seseorang. Adapun jika hal-hal di atas tidak ada, maka bergurau adalah sesuatu yang dibolehkan, seperti yang kadang dilakukan oleh Rasulullah, demi kemaslahatan dan meyenangkan orang yang diajak bicara serta menambah keakraban. Dan ini semua merupakan sunnah yang dianjurkan.

Syarat Keempat: Hendaknya tidak memalingkan dari kewajiban dan mengingat Allah

Syarat Kelima : Hendaknya tidak mengandung sesuatu yang menyakiti atau menakuti orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah shallahu alaihi wasallam :

"Tidak halal bagi seorang muslim membuat kaget sesama saudaranya yang muslim." (HR. Abu Daud dan Ahmad. Hadits Shahih)


Editor : Bsafaat