Allah Menciptakan Jumat Sangat Istimewa

Allah Subhana Wataala berkalam dalam kitab-Nya:"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia [berada] dalam kesukaran/kesusahan" [QS al-Balad [90]:4].

Allah Menciptakan Jumat Sangat Istimewa
Ilustrasi/Net

Langkah menuju ke masjid untuk menunaikan shalat Jumat dihitung sebagai pahala. Aus bin Aus At-Thaqafi ra menyebutkan bahwa ia mendengar sendiri Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang mandi pada hari Jumat, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan, kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah". [HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah].

Keistimewaan lain, pada hari Jumat ada suatu waktu jika seseorang memohon dan berdoa kepada Allah, maka niscaya doa dan permohonan itu akan dikabulkan [disebut waktu mustajab]. Bukhari dan Muslim meriwayatkan sabda Rasulullah: "Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Taala, niscaya permintaannya akan dikabulkan."

Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu." Mengenai kapan tepatnya waktu mustajab tersebut, para ulama berbeda pendapat. Di antara perbedaan itu ada dua pendapat yang paling kuat. Pertama, waktu yang mustajab itu saat duduknya imam sampai pelaksanaan shalat Jumat. Pendapat ini dikuatkan Imam Nawawi. Sedangkan pendapat yang kedua menyebutkan batas akhir waktu tersebut hingga setelah Ashar. Pendapat yang kedua ini dikuatkan Imam Ibnu Qayyim.

Hari Jumat juga merupakan hari pengampunan dosa. Kaum muslim yang melaksanakan shalat Jumat dan menyimak dan kecerdasan emosional, maupun kecerdasan moral dan dan bahkan kecerdasan sosial. Lebih-lebih lagi khutbah yang disampaikan khatib, akan diampuni dosa-dosanya sampai Jumat berikutnya, asal ia tak melaksanakan dosa besar. Berkenaan dengan ini Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah seseorang mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, berminyak atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar [menuju masjid], dan dia tidak memisahkan dua orang [yang sedang duduk berdampingan], kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan [dengan seksama] ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni [dosa-dosanya yang terjadi] antara Jumat tersebut dan Jumat berikutnya." [HR. Bukhari]. Namun tak benar jika hal ini digunakan sebagai dalih untuk melakukan kesalahan atau dosa selama seminggu ke depan karena sudah diampuni dosanya dengan shalat Jumat. Tak ada dosa kecil jika dilakukan berulang-ulang.

Yang lebih istimewa lagi adalah hari Jumat merupakan Yaumil Mazid, hari saat Allah menampakkan diri kepada kaum mukminin di surga nanti. Allah berfirman: "Mereka di dalam surga memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya" [QS 50:35]. Anas bin Malik mengomentari tambahannya dalam ayat ini: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat". [ ]

Halaman :


Editor : Bsafaat