Apakah Akhlak Masih Diperlukan di Zaman Ini?

DUNIA telah berubah. Semakin hari teknologi semakin canggih. Manusia mulai sibuk dengan dunianya masing-masing. Alat komunikasi dimaksudkan untuk mendekatkan yang jauh, namun malah menjauhkan yang dekat.

Apakah Akhlak Masih Diperlukan di Zaman Ini?
Ilustrasi/Net

Akhlak adalah pondasi Syariat Allah. Yang tidak memahami cara berakhlak berarti belum mengerti agama ini. Kekerasan dan kekejaman yang memakai wajah Islam sungguh bertentangan dengan tujuan diturunkannya Alquran dan diutusnya para nabi.

Kita semua tahu bahwa ilmu Rasulullah saw berada di puncaknya, dalam ibadah beliau adalah yang terbaik, ketakwaan beliau diatas seluruh manusia dan tidak ada satu pun yang mampu menandingi kemuliaan dan keagungannya. Namun, sisi apa yang dipuji oleh Allah dan diabadikan di dalam Alquran.

Allah berfirman, "Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur."(Al-Qalam 4)

Dari semua keagungan dan kemuliaan yang beliau miliki, ternyata Allah memuji puncak akhlak dan budi pekertinya yang luhur. Rasul tidak lagi berakhlak, tapi akhlak itu telah mendarah daging dalam dirinya. Jika lambang Islam yang terbesar dipuji dengan kesempurnaan akhlaknya, masih adakah alasan untuk tidak berakhlak? Masih adakah alasan untuk tampil seram dan menakutkan atas nama Islam?

Baca Juga : Ternyata ini Hukum Memakai Obat Penumbuh Jenggot

Rasulullah saw pernah diatanya, "Apakah perbuatan yang paling utama? "Dengan singkat beliau menjawab, "Akhlak yang baik"

Di waktu lain, beliau sedang duduk bersama para sahabat hingga datang seseorang ke hadapan beliau. "Ya Rasulullah, apakah agama itu? "Beliau menjawab, "Akhlak yang baik."

Orang ini kurang puas dan bertanya dari samping kanan beliau. "Ya Rasulullah, apakah agama itu? "Rasul menjawab, "Akhlak yang baik." Ia datang lagi dari samping kiri dan mendapat jawaban yang sama. Hingga akhirnya orang tersebut bertanya dari belakang, "Ya Rasulullah, apakah agama itu?" Rasul pun menoleh kebelakang dan bersabda, "Apakah kamu tidak mengerti, agama itu bermakna Janganlah Kamu Marah !"

Kisah ini memberikan kita kesimpulan bahwa inti agama adalah akhlak. Islam tersebar dengan cinta dan kasih sayang. Bohong orang yang menuduh Islam tersebar dengan pedang. Sesungguhnya pedang hanyalah alat untuk memotong sel-sel kanker yang menggerogoti tubuh Islam. Layaknya orang sakit, tubuhnya perlu dioperasi untuk sembuh kembali.


Editor : Bsafaat