Bahagia Datang dalam Rasa Qanaah

Seorang raja hidup di istana kerajaannya. Semestinya ia merasa senang dengan segala kekuasaan dan kemewahan yang ia miliki. Namun, ia belum juga merasa puas dengan dirinya sendiri dan kondisi yang ia hadapi.

Bahagia Datang dalam Rasa Qanaah
Ilustrasi/Net

Oleh: Ustadz Zulfi Akmal, Lc. MA.

INILAH, Jakarta-- Seorang raja hidup di istana kerajaannya. Semestinya ia merasa senang dengan segala kekuasaan dan kemewahan yang ia miliki. Namun, ia belum juga merasa puas dengan dirinya sendiri dan kondisi yang ia hadapi.

Di suatu pagi sang raja terbangun karena mendengar senandung yang indah penuh kenikmatan dan kebahagiaan.Sang raja melihat ke arah sumber suara itu. Tiba-tiba ia menemukan seorang pelayan istana yang sedang bekerja di kebun.

Baca Juga : Suami dan Istri yang Dirindukan di Rumah

Dari wajah pelayan itu ia melihat rona ketenangan, kebaikan, qanaah dan kebahagiaan.

Sang raja memanggil bawahannya itu dan menanyakan kenapa ia bisa sebahagia itu? Padahal ia hanya seorang pegawai rendahan, dan penghasilannya pas-pasan, bahkan hampir tidak mencukupi.

Pelayan itu menjawab: "Saya bekerja sebagai pelayan tuan raja, karena itu saya merasa aman dan tenteram, sebab makanan dan tempat tinggal tidak menjadi bahan pikiran saya lagi."

Baca Juga : Hidup di Dunia Sangat Singkat seperti Pagi ke Sore

Sang raja merasa heran dengan pelayan itu. Hanya hidup dengan sekedar berkecukupan sudah membuat ia puas dan bahagia.Sang raja memanggil menterinya dan menceritakan perihal pelayan itu

Halaman :


Editor : Bsafaat