Belajar Daring, Awas Bahaya Narkolema di Masa Pandemi

Ancaman kerusakan moral terhadap generasi muda di era digital saat ini bukan hanya datang dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba konsumsi. Namun, narkotika lewat mata (narkolema) seperti kecanduan pornografi yang dapat merusak organ otak dan mengganggu pembangunan karakter. 

Belajar Daring, Awas Bahaya Narkolema di Masa Pandemi
Foto: Zainulmukhtar

Dia menyebutkan, tanda anak mulai kecanduan narkolema antara lain anak mulai suka sembunyi-sembunyi untuk bisa mengakses internet. Bersembunyi di kamar tertutup, misalnya. Tanda lainnya, anak mulai sulit dipisahkan dari dawai(gadget)nya, anak mulai merasakan kegelisahan kalau tidak bisa mengakses internet, dan anak mulai menunjukkan perilaku agresif. Marah ketika dawainya diambil, atau suka menjahili adik atau teman lawan jenis.

"Orang tua harus peduli. Perlu pengetahuan lebih berkaitan narkolema ini. Narkolema adalah narkotika lewat mata." tegasnya Yuliani.

Pentingnya pendampingan anak dari ancaman narkolema di kalangan guru di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah sudah sejak lama dirasakan, terlebih ketika terjadi pandemi Covid-19. Seperti dikatakan Ketua Forum Guru Kaltim Muhammad Jafron. 

Baca Juga : Puluhan Karyawan PT Changsin Garut Positif Covid-19, Pabrik Tak Ditutup, Malah Dibuat Fakta Integritas

Menurutnya, guru-guru di Muhammadiyah sudah membahas soal narkolema ke para orang tua agar mereka turut membentengi diri. Guru juga melakukan konseling kepada orang tua agar memberikan pendampingan khusus terhadap anak supaya terjaga dari efek negatif penggunaan internet.

Di lembaga pendidikan Muhammadiyah sendiri, tutur Muhammad Jafron, salah satu cara membentengi anak dari bahaya narkolema yakni dengan membiasakan membaca dan membedah al Qur'an setiap memulai kegiatan belajar mengajar. Dengan begitu, diharapkan sejak awal ada desain bagi anak mengenai nilai benar dan salah. Pola pendidikan seperti itu adalah karakter Muhammadiyah. 

Dengan target tertentu, lanjutnya, mungkin anak harus menghapal dan harus mengerti Alquran di hampir semua level bahkan sampai perguruan tinggi. Modul-modul dibuatkan tentang isi Alquran dan kaitannya dengan materi yang diajarkan. 

"Itu bukan tugas guru agama, tetapi tugas semua guru bidang studi dalam hal agama untuk membekali anak-anak. Tentu akan ada penekanan tertentu, termasuk soal narkolema itu. Kita sampaikan secara tersirat, bagaimana menjadi anak soleh, sehingga bisa menghindari perbuatan menyimpang, dan takkan mendekati perbuatan itu. Ini harus terus menerus," tegasnya. 


Editor : Doni Ramdhani