BIJB Ditutup, DPRD Jabar: Ini Ironis!

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar Daddy Rohanady menyayangkan dengan ditutupnya Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB), sementara Pelabuhan Internasional Patimban dibuka.

BIJB Ditutup, DPRD Jabar: Ini Ironis!
Ilustrasi/Antara Foto

NILAH, Bandung – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar Daddy Rohanady menyayangkan dengan ditutupnya Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB), sementara Pelabuhan Internasional Patimban dibuka.

Padahal kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) sudah menginvestasikan Rp 6 triliun lebih, agar Jabar memiliki bandara internasional. Daddy berharap, BIJB dapat kembali beroperasi seiring dengan selesainya pembangunan jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) agar aset milik daerah tersebut dapat kembali produktif.

“Dengan ditutupnya BIJB ini, bisa dikatakan ironis. Sebab Pelabuhan Patimban dibuka tapi Kertajati (BIJB) tutup. Kami menyayangkan, kok operasional maskapai semua digeser kembali ke Bandara Husein Sastranegara. Padahal kita investasikan untuk mendukung Kertajati ini sudah 6 trilun lebih,” ujar Daddy kepada INILAH, Kamis (7/1/2021).

Baca Juga : Wagub Uu Apresiasi Penanganan Bencana Puting Beliung di Desa Slangit

“Untuk saat ini mungkin oke. Tapi kedepan, kami akan dorong kembali secepatnya untuk dibuka lagi. Apalagi kalau tol Cisumdawu selesai. Sekarang kan kendalanya kesana akses jalan menuju kesana harus berputar lewat Cikampek. Kita berharap, pemerintah pusat punya keberpihakan kepada Jawa Barat dengan menyelesaikan tol Cisumdawu secepat mungkin. Sebab kalau sudah selesai, jarak dari Bandung kesana mungkin hanya satu jam lebih. Tentu saja orang akan tertarik untuk kesana dan Kertajati bisa hidup lagi,” imbuhnya.

Terlebih kata Daddy, jika semua sarana dan prasarana pendukung sudah terpenuhi. Bisa dipastikan BIJB akan menjadi salah satu penyumbang deviden terbesar bagi Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat, contohnya seperti keberangkatan haji, umroh dan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang diakuinya jumlahnya sangat besar.

 “Akses pendukung terpenuhi, Bandara Husein kembali menjadi bandara untuk Angkatan Udara, kemudian sarana dan prasarana terbangun. Akan sangat besar keuntungan bagi kita. Seperti dari haji, umroh atau PMI yang jumlahnya itu tidak sedikit. Kita sangat butuh Kertajati beroperasi kembali, agar PAD kita bertambah. Investor juga akan masuk, kalau semua sudah terpenuhi. Tentu saja ini sangat menguntungkan kita semua. Saya harap secepatnya ini bisa terealisasikan,” tutupnya. (Yuliantono)

Baca Juga : Satgas: Positif Covid-19 di Garut Bertambah 86 Kasus, 2 Meninggal


Editor : Bsafaat