Bima Tuding Longsor Batutulis Akibat Salah Perhitungan Pembangunan TPT Oleh PT KAI

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meninjau lokasi longsor di Jalan Batutulis pada Jumat (18/11/2023) sore. Hasilnya ada dugaan longsor terjadi akibat ada salah perhitungan dalam proses pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang dibangun pihak PT KAI.

Bima Tuding Longsor Batutulis Akibat Salah Perhitungan Pembangunan TPT Oleh PT KAI

INILAHKORAN, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meninjau lokasi longsor di Jalan Batutulis pada Jumat (18/11/2023) sore. Hasilnya ada dugaan longsor terjadi akibat ada salah perhitungan dalam proses pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang dibangun pihak PT KAI.

"Pertama, ini kalau kita lihat ini ada salah perhitungan konstruksi nih pasti pengerjaan PT KAI, karena ini kan sudah dikerjakan tapi longsor. Ya berarti saya minta nanti segera dilakukan kajian cepat apa yang salah, jadi tidak bisa membangun kembali begitu saja, harus ada konstruksi yang dilihat lagi," tegas Bima pada Jumat (17/11/2023) sore.

"Saya kira PT KAI harus lebih fokus dalam hal kualitas pekerjaan. Memang ada faktor force majeure ya karena bencana. Ya, tetapi itu kan bisa diantisipasi kalau hitungannya pas, kalau teknik yang dipakai, sesuai. Ini kan sudah jadi, tapi hancur lagi, berarti kan ada yang salah hitung, kira-kira begitu," terang Bima.

Baca Juga : DPRD Jabar Sebut Pembangunan Jembatan Otista Kota Bogor Sudah Sesuai Spek dan Perencanaan 

Diketahui, pantauan lapangan, tebing yang longsor di Jalan Raya Batutulis merupakan kawasan proyek pembangunan underpass Stasiun Batutulis. Pembangunan underpass dilakukan pihak PT KAI untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di perlintasan sebidang dekat Stasiun Batutulis.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patricinio Freitas meminta, PT KAI secepatnya merampungkan perbaikan longsor di Jalan Raya Batutulis, pasalnya sudah dua kali jalan tersebut longsor. Titik longsor berada sekitar 200 meter menjelang Stasiun Batutulis. 

"Longsor pertama terjadi pada Maret lalu, sedangkan longsor kedua terjadi kemarin, Kamis (16/11) kemarin. Longsor terjadi di titik yang sama. Jadi longsor ini kejadian yang kedua, kejadiannya di titik yang sama. Ini sudah pernah terjadi di bulan Maret lalu," ungkap Theo pada Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga : Kota Bogor Terima 40 Ekor Sapi Potong Buat Kelompok Tani

Theo menjelaskan, pihak PT KAI langsung memperbaiki longsor yang terjadi pada Maret lalu. Akan tetapi tebing kembali longsor sebelum perbaikan rampung.

Halaman :


Editor : JakaPermana