BIN Gelar Sosialisasi, Edukasi, dan Dekontaminasi di SMAN 8 Bandung

Tim Velox Pejaten Badan Intelijen Negara (BIN) melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka mendukung penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) antara lain kegiatan sosialisasi, edukasi, penyemprotan disinfektan, pembagian hand sanitizer dan masker kepada masyarakat agar tetap hidup produktif dan terhindar dari penularan virus corona.

BIN Gelar Sosialisasi, Edukasi, dan Dekontaminasi di SMAN 8 Bandung
Foto: Okky Adiana

INILAH, Bandung - Tim Velox Pejaten Badan Intelijen Negara (BIN) melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka mendukung penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) antara lain kegiatan sosialisasi, edukasi, penyemprotan disinfektan, pembagian hand sanitizer dan masker kepada masyarakat agar tetap hidup produktif dan terhindar dari penularan virus corona.

Dalam kesempatan ini, Tim Velox Pejaten melaksanakan sosialisasi, edukasi, dan dekontaminasi di SMAN 8 Bandung dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 antara perangkat sekolah dan siswa/siswi di lingkungan SMAN 8 Bandung.

"Tim Velox Pejaten mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerjasama dari seluruh Keluarga Besar SMAN 8 Bandung yang sangat kooperatif mengikuti rangkaian kegiatan yang difasilitasi sesuai dengan protokol kesehatan," ujar Juru Bicara Tim Velox Abdul Razzak, Selasa (8/9/2020).

Baca Juga : Empat Fraksi di DPRD Kabupaten Bandung Tolak KUA PPAS Perubahan 2020

Dia mengatakan SMAN 8 Bandung menjadi prioritas karena mempertimbangkan kondisi sekolah yang menjadi salah satu fasilitas sosial di masa pandemi yang rentan terhadap adanya penularan atau penyebaran COVID-19. Hal tersebut dapat diantisipasi dengan peningkatan kualitas kesehatan di lingkungan sekolah dan disiplin mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

"Di Kota Bandung, kami baru pertama kali untuk SMA, tapi sebelumnya kami lakukan di wilayah lainnya seperti di Jakarta dan wilayah-wilayah penyangga seperti edukasi dan daerah Jabodetabek," imbuh Abdul.

Sejauh ini kata Abdul, protokol kesehatan sudah jauh lebih baik, namun masih ada beberapa hal yang belum diterapkan, mungkin karena kurangnya pengertian dari masing-masing guru dan kepala sekolahnya, namun secara keseluruhan bisa dilakasanakan dengan baik. "Kurangnya memakai masker dan lainnya," singkatnya.

Baca Juga : Untuk PEN, Cimahi Ogah Ngutang

Abdul menambahkan, selama lebih dari enam bulan terakhir, BIN yang dalam hal ini hadir sebagai perwakilan pemerintah, telah banyak melakukan berbagai aksi nyata untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia. Upaya tersebut juga merupakan wujud upaya BIN dalam melaksanakan deteksi dini dan cegah dini terhadap pandemi COVID-19 sebagai ancaman asimetris yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani