BOR Covid-19 RS di Garut Turun Jadi 19,49 Persen

Memasuki Agustus 2021, bad occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Garut terus menurun.

BOR Covid-19 RS di Garut Turun Jadi 19,49 Persen
Dokumentasi (zainulmukhtar)

INILAH, Garut - Memasuki Agustus 2021, bad occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) di wilayah Kabupaten Garut terus menurun hingga di bawah 20 persen.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dilansir Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut melalui Kepala Diskominfo Muksin, per 3 Agustus 2021 pukul 17.00 WIB, BOR RS di Garut mencapai sekitar 19,49 persen.

Dari jumlah tempat tidur tersedia sebanyak 739 unit di sebanyak tujuh rumah sakit melayani perawatan isolasi pasien positif Covid-19, hanya terisi sebanyak 144 unit (19,49 persen.).

Baca Juga : Kasus Covid-19 Turun, PPKM Garut Malah Naik Level 4 

Persentase BOR di RSUD dr Slamet Garut sebagai rumah sakit rujukan khusus pasien Covid-19 bahkan paling rendah, hanya mencapai 15,13 persen. Dari sebanyak 475 unit tempat tidur tersedia di sana, sebanyak 72 unit di antaranya terisi.

RS Umum Annisa Queen juga mencatatkan persentase BOR rendah, kedua setelah BOR RSUD dr Slamet Garut. BOR RS Umum Annisa Queen hanya mencapai 15,38 persen. Dari 26 unit tempat tidur yang ada, hanya terisi sebanyak empat unit.

Berikutnya, BOR di RS Medina mencapai sekitar 16,25 persen. Dari sebanyak 80 unit tempat tidur tersedia, hanya terisi sebanyak 13 unit.

Baca Juga : Belum Kantongi Izin, Bangunan Proyek Chinli Terancam Dibongkar

RS Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat juga mencatatkan persentase BOR rendah, mencapai sekitar 24,59 persen. Dari sebanyak 61 unit tempat tidur yang ada, hanya 15 unit terisi.

Halaman :


Editor : suroprapanca