Buntut Tanah Longsor di Perumahan, BPBD Bogor Minta Dilibatkan Dalam Perizinan Pembangunan Berbasis Bencana

BPBD Kabupaten Bogor meminta agar dilibatkan dalam perizinan pembangunan untuk mengantisipasi terjadinya bencana lonsor agar sesuai amdal

Buntut Tanah Longsor di Perumahan, BPBD Bogor Minta Dilibatkan Dalam Perizinan Pembangunan Berbasis Bencana
Bencana longsor di Kabupaten Bogor  umumnya terjadi karena faktor alam seperti hujan deras, angin kencang, gempa bumi dan lainnya, namun kadang juga ada unsur kelalaian manusia seperti membangun rumah di area tebing seperti yang terjadi di salah satu perumahan di Desa Kuripan, Ciseeng. Reza Zurifwan

INILAHKORAN, Bogor - Bencana longsor di Kabupaten Bogor  umumnya terjadi karena faktor alam seperti hujan deras, angin kencang, gempa bumi dan lainnya, namun kadang juga ada unsur kelalaian manusia seperti membangun rumah di area tebing seperti yang terjadi di salah satu perumahan di Desa Kuripan, Ciseeng.

Perumahan tersebut, dianggap tidak memenuhi kajian analisa dampak lingkungan (Amdal), padahal titik bencana tanah longsor adalah wilayah berpotensi bencana.

Untuk mencegah kejadian serupa, di permukiman atau di perumahan lainnya, Kepala Satlak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Ade Hasrat berharap kedepan, jajarannya dilibatkan dalam perijinan pembangunan berbasis bencana.

Baca Juga : Bukan Provokator, Pria yang Diamankan Ternyata Mau Tengahi Kisruh HKPB Cibinong

"Saya mengharapkan kedepan, BPBD Kabupaten Bogor dilibatkan dalam perijinan pembangunan berbasis bencana,  tak hanya rumah tetapi juga bangunan  lainnya termasuk tunggal penahan tanah atau turap," kata Ade Hasrat kepada wartawan, Senin, 11 Desember 2023.

Ia menuturkan bahwa BPBD seharusnya juga punya detail peta geologis atau kontur tanah, demi memaksimalkan mitigasi bencana alam terutama bencana tanah longsor.

"Tidak semua tanah di lereng atau jurang rawan longsor, ada yang rawan bergeser atau bergerak dan ada juga yang tidak rawan. Hingga kami butuh pera kontur tanah dari instansi atau lembaga terkait seperti Badan informasi Geospasial (BIG)," tutur Ade Hasrat.

Baca Juga : RSUD Leuwiliang Turut Melatih BHD kepada Puluhan Anggota Polres Bogor

Informasi yang dihimpun Inilah Koran,  sebanyak 6 unit rumah mengalami rusak berat dan 4 unit rumah lainnya terancam bencana tanah longsor yang kejadiannya pada Jumat malam, 1 Desember lalu.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti