Bupati Rudy Kecewa, Mutu Layanan RSU Garut Buruk

Bupati Garut Rudy Gunawan menyesalkan masih buruknya mutu pelayanan RSU dr Slamet Garut. Rudy secara khusus menyoroti terhambatnya proses rujukan pasien, tak tersedianya obat diperlukan, dan tak ramahnya dokter yang bertugas.

Bupati Rudy Kecewa, Mutu Layanan RSU Garut Buruk
(Ilustrasi/Zainulmukhtar)

INILAH, Garut- Bupati Garut Rudy Gunawan menyesalkan masih buruknya mutu pelayanan RSU dr Slamet Garut.
Rudy secara khusus menyoroti terhambatnya proses rujukan pasien, tak tersedianya obat diperlukan, dan tak ramahnya dokter yang bertugas.

“Saya merasa ‘ngenes’ di rumah sakit tak ada obat. Pasien sempat tergeletak selama 1,5 jam di Puskesmas Cikajang karena belum tersedia tempat di UGD (Unit Gawat Darurat) RSU. Kemudian setelah dibawa ke RSU, keesokan harinya pasien tersebut meninggal dunia, ” kata Bupati menyebut kasus menimpa seorang ibu pada dua hari menjelang Idul Fitri 1440 H/2019 lalu saat menghadiri Halal Bi Halal Keluarga Besar Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Kamis (27/6/2019).

Saking kecewanya pada mutu pelayanan rumah sakit tersebut, Rudy bahkan mengaku percuma melihat proses rujukan yang disimulasikan pada acara tersebut.

“Meskipun pasien yang wafat merupakan takdir dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala, namun kita berkewajiban secara maksimal menyelenggarakan upaya pertolongan serta proses penyembuhannya,” ujarnya.

Rudy juga mengingatkan para dokter bertugas di rumah sakit agar tidak mengganggu masyarakat yang hendak membawa pulang pasien pada pagi hari. Hal itu akibat pasien harus menunggu pemeriksaan dokter yang sering datang siang hari.

“Jika dokter lebih mengutamakan kegiatan pribadi berpraktek di luar, silahkan mengundurkan diri dari rumah sakit,” tandasnya.

Selain mutu pelayanan, Rudy pun menyesalkan jeleknya pekerjaan pemborong pembangunan Puskesmas yang dinilainya nyaris tak ada yang bagus, mutu pembangunan gedung gizi belum maksimal dimanfaatkan karena keluar air dari bawah, serta sangat kurangnya penyerapan alokasi dana APBD bernilai Rp30 miliar bagi pasien tak mampu yang belum memiliki asuransi kesehatan.

Halaman :


Editor : Bsafaat