Dinas Pertanian Kab Bandung Terjunkan Tim Periksa Kesehatan Hewan Kurban

Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, menerjunkan tenaga medik dan paramedik untuk meneriksa kesehatan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 2023 pada 29 Juni mendatang. Selain tenaga medik dan para medik yang ada di 10 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pertanian juga telah melatih puluhan orang juru sembelih halal (Julaiha) yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia yang ada di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.

Dinas Pertanian Kab Bandung Terjunkan Tim Periksa Kesehatan Hewan Kurban
Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, menerjunkan tenaga medik dan paramedik untuk meneriksa kesehatan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 2023 pada 29 Juni mendatang. Selain tenaga medik dan para medik yang ada di 10 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pertanian juga telah melatih puluhan orang juru sembelih halal (Julaiha) yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia yang ada di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung./Dani Rahmat Nugraha

INILAHKORAN, Soreang- Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, menerjunkan tenaga medik dan paramedik untuk meneriksa kesehatan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 2023 pada 29 Juni mendatang. Selain tenaga medik dan para medik yang ada di 10 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pertanian juga telah melatih puluhan orang juru sembelih halal (Julaiha) yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia yang ada di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.

"Disamping itu kita juga melibatkan Rumah Potong Hewan (RPH). Mereka kan sudah terbiasa untuk jagalnya, dan mereka ini kan memiliki sertifikat halal. Selain itu kami juga kemarin bekerja sama dengan Masjid Salman di Soreang, melakukan pelatihan juru sembelih ini, narasumbernya dari kami," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah, didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vetelinier, Edi Kusno di Soreang, Senin 26 Juni 2023.

Dikatakan Ningning, para petugas medik dan paramedik ini disebar ke lapak-lapak dan peternakan yang memang menjual hewan kurban. Hewan kurbannya akan diperiksa dan jika terdapat hewan yang berpenyakit akan dipisahkan, diobservasi serta dipisahkan dari hewan yang sehat.

Baca Juga : FOTO: Program Gerakan Pangan Murah

"Lapak dan peternakan yang telah diperiksa dan sehat itu, akan dipasang stiker dan poster. Berisi keterangan jumlah hewan dan kondisi kesehatannya. Kemudian, hewan yang sehat ini akan dipasang ear tag. Nah kalau di lapak atau peternakan yang sakit, itu tidak akan kami kasih stiker, dan dilarang menjual hewan kurbannya," ujarnya.

Untuk jumlah hewan kurban tahun ini, lanjut Ningning, ada sekitar 20 ribuan ekor sapi. Sedangkan hewan kurban kambing dan domba, memang ada namun jumlahnya tidak sebanyak sapi. Karena saat ini masyarakat cenderung memilih sapi untuk hewan kurbannya.

"Data terakhir jumlahnya sekitar 20 ribuan tahun ini. Dibanding tahun lalu yah naiknya enggak banyak sekitar 1-2 persen saja. Sapi disini kebanyakan dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali, jadi kebanyakan datang dari luar, makanya kita harus melakukan pemeriksaan yang ketat serta memastikan dilengkapi dengan Surat Keterangah Kesehatan Hewan (SKKH)," katanya.

Baca Juga : Jelang Hari Raya Iduladha 1444 H, Dispangtan Kota Cimahi Berikan Tips Hewan Kurban yang Layak Disembelih

Ningning melanjutkan, untuk di Kabupaten Bandung, lapak hewan kurban yang diduga ada penyakit LSD atau penyakit lato-lato sebanyak 1.679 dari 20 kecamatan di Kabupaten Bandung. Namun, telah dinyatakan sembuh sekitar 400 an lebih. Sedangkan untuk Penyakit Kaki dan Mulut (PMK), masih ditemukan, namun relatif kecil dan bisa dikendalikan dengan baik.

Halaman :


Editor : JakaPermana