Dinas Pertanian Kab Bandung Terjunkan Tim Periksa Kesehatan Hewan Kurban

Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, menerjunkan tenaga medik dan paramedik untuk meneriksa kesehatan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 2023 pada 29 Juni mendatang. Selain tenaga medik dan para medik yang ada di 10 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pertanian juga telah melatih puluhan orang juru sembelih halal (Julaiha) yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia yang ada di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.

Dinas Pertanian Kab Bandung Terjunkan Tim Periksa Kesehatan Hewan Kurban
Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, menerjunkan tenaga medik dan paramedik untuk meneriksa kesehatan hewan kurban pada hari raya Idul Adha 2023 pada 29 Juni mendatang. Selain tenaga medik dan para medik yang ada di 10 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pertanian juga telah melatih puluhan orang juru sembelih halal (Julaiha) yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia yang ada di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung./Dani Rahmat Nugraha

"Sebenarnya pertamakali ditemukan pada Desember 2022 lalu, dan itu data pada Mei lalu. Tapi sekarang sudah semuanya divaksin kemungkinannya sudah sembuh semuanya. Karena sebenarnya penyakit ini tidak mematikan dan bukan hal baru bagi para peternak itu, pengobatannya pun ada yang sudah biasa melakukannya dengan herbal dari dedaunan," katanya.

Ningning menjelaskan, selain bertugas memeriksa hewan kurban sebelum disembelih, medik dan paramedik ini juga melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang sudah disembelih. Untuk memastikan jika hewan itu aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Terutama bagian dalam hewan kurban. Meskipun resiko penularan penyakit dari hewan kepada manusia sangat kecil kemungkinan, namun tetap harus diwaspadai.

"Dilakukan juga pemeriksaan dalamannya. Jangan sampai ada penyakit, seperti cacing hati dan lainnya. Nah para petugas Julaiha juga mereka sudah kami ajarkan untuk mengidentifikasi awal apakah ada penyakitnya atau tidak, tapi untuk lebih jauhnya itu tetap akan diperksa oleh tim medik. Kemudian agar virus dan bakteri itu mati hingga aman konsumsi itu harus direbus minimal 30 menit dengan suhu 100 derajat," ujarnya.(rd dani r nugraha)

Baca Juga : Sebanyak 27 Santri di Cikalongwetan Alami Keracunan Usai Santap Pagi

Halaman :


Editor : JakaPermana